JABAR EKSPRES – Para korban Aplikasi penghasil uang XFA AI yang sebelumnya merupakan anggota atau member aplikasi ini, kini mulai menyusun strategi untuk mengupayakan pengembalian uang mereka yang sudah dibawa kabur bandar Ponzy XFA AI.
Salah satu caranya dengan ramai-ramai mengungkap identitas dari para admin, manajer dan juga leader yang dulu mengajak mereka untuk gabung diaplikasi ini.
Sayangnya, manajer yang kebanyakan mengaku sebagai bule perempuan dengan sebutan miss ini tidak memberikan identitas pribadinya secara lengkap, sehingga para korban hanya membagikan capture atau tangkapan layar dari profil WA-nya saja.
Meski hanya mencantumkan foto, nama dan nomor telepon, namun banyak yang membagikan capture tersebut di sosial media, uniknya hampir semuanya sama, yakni membagikan foto-foto wanita cantik dengan nama kebarat-baratan.
Baca juga : Ini Yang Harus Dilakukan Korban XFA AI Agar Uang Bisa Kembali
Diduga mereka sesungguhnya adalah orang Indonesia yang mengaku-ngaku dari luar negeri agar susah untuk dilacak. Karena admin yang menggunakan nama orang Indonesia, rata-rata berhasil ditemukan oleh korban dan bahkan sampai digeruduk ke rumahnya.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, puluhan orang yang mewakili 300 orang korban Aplikasi XFA AI menggeruduk kediaman admin di Kecamatan Cepiring Kendal.
Mereka mendatangi admin tersebut karena merasa dirugikan setelah aplikasi ini tidak bisa lagi mengeluarkan uang, karenafitup penarikan sudah tidak aktif. Bahkan Aplikasi tersebut kini sudah tidak bisa diakses lagi oleh anggotanya.
Admin tersebut selama ini diketahui mengajak banyak orang untuk masuk dan bergabung di aplikasi XFA AI, sampai para anggotanya rela mengeluarkan dana hingga puluhan juta rupiah untuk deposit di aplikasi tersebut.
Baca juga : Disebut Sebagai Pengganti XFA AI, Aplikasi Quantum Drift Mining Paling Banyak Direkomendasikan
Kini mereka ramai-ramai menuntut pengembalian uang tersebut min, karena pernah dijanjikan akan mengembalikan uang anggota jika sampai terjadi masalah dengan XFA AI.
Karenanya, kini banyak korban aplikasi ini yang membagikan identitas para adminnya di media sosial untuk mendapatkan dukungan dari sesama korban untuk berusaha mencari cara agar uangnya bisa kembali lagi.