JABAR EKSPRES – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Triadi Machmudin mewaspadai ancaman bencana Hidrometeorologi yang sering terjadi di masa peralihan cuaca. Dia mengatakan, akan terus mengimbau masyarakat khususnya di wilayah rawan bencana untuk tetap siaga dan berhati-hati terhadap potensi bencana tersebut.
“Kami selalu mengingatkan untuk tetap hati-hati. Tapi saya rasa masyarakat sekarang sudah paham dan tahu betul dalam melakukan mitigasi bencana,” ujarnya, Kamis (12/9).
Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan pengecekan tempat yang berpotensi menyebabkan bencana.
BACA JUGA: Diduga Jadi Korban KDRT, Perempuan Ditemukan Tewas di Ciwastra Kota Bandung
“Itu semua akan di cek oleh dinas-dinas terkait. Jadi kami akan terus lakukan pengecekan, termasuk dari sisi kesehatan juga kita akan lakukan,” ucapnya.
Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas1 Bandung memprediksi dalam 10 hari ke depan (dasarian), sebagian wilayah Jabar akan mulai mengalami potensi curah hujan.
Namun, berdasarkan update analisis cuaca, Kepala BMKG Kelas 1 Bandung, Teguh Rahyu menyebut potensi curah hujan masih dalam kategori rendah yakni 0-55 mm/dasarian.
“Kecuali Bogor bagian tengah, itu di prediksi hujan kriteria menengah 75 – 150 mm/dasarian,” ucapnya
Meski belum memasuki kategori tinggi, Teguh menghimbau di masa peralihan ini, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap ancaman bencanaHidrometeorologiy yang berpotensi terjadi.
“Terutama di wikayah pesisir atau perairan selatan Jawa Barat, Agar selalu berhati-hati dan tetap memperhatikan rambu-rambu keselamatan yang ada. Jadi kami himbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi kejadian bencana Hidrometeorologi,” pungkasnya.