JABAR EKSPRES – Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai pemerintah harus memberikan dukungan penuh dalam pembentukan Angkatan siber di Indonesia mulai dari segi anggaran, fasilitas hingga penyediaan sumber daya manusia (SDM).
‘’Jika dukungan penuh diberikan, maka proses menuju matra siber yang sepenuhnya operasional bisa memakan waktu antara 15 hingga 20 tahun,’’ kata Khairul dikutip dari ANTARA, Kamis (5/9).
Menurut Khairul, saat ini dunia sudah memasuki era di mana peperangan siber menjadi salah satu pilihan sebuah negara untuk menyerang negara lain.
BACA JUGA: PT Kewalram 2 di Cimanggung Sumedang Dilahap Si Jago Merah, Pihak Pabrik Klaim Tak Ada Korban
Peperangan siber berarti sebuah negara akan menyerang menggunakan arus informasi, data yang bisa mempengaruhi masyarakat sehingga membuat negara tersebut menjadi tidak stabil.
Selain itu, peperangan siber juga bisa dilakukan dengan cara meretas sistem pengelolaan data negara lain.
Menghadapi peperangan siber tersebut, Khairul menilai pembuatan Angkatan Siber menjadi hal yang layak dilakukan oleh pemerintah.
BACA JUGA: CEK Jumlah Pelamar CPNS 2024 di Cirebon, Depok dan Cimahi, Mana Instansi Sepi Peminat?
Tetapi, menurut Khairul saat pembentukan ini pasti akan membutuhkan modal besar untuk melahirkan hingga membesarkan Angkatan Siber menjadi ujung tombak pertahanan siber negara.
‘’Pembentukan matra siber membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur yang aman dan modern,’’ kata Khairul.
Fahmi menambahkan, Matra Siber juga harus dilengkapi dengan teknologi yang canggih sampai kemampuan SDM yang mempuni.
BACA JUGA: Yamaha Ada Peningkatan , Quartararo dan Alex Rins Nantikan Race di San Marino
‘’Selain itu pengembangan doktrin, strategi, dan kerangka hukum untuk operasi siber militer akan memerlukan waktu yang tidak sebentar,’’ kata Khairul.
Menurut Khairul tidak heran jika membangun matra siber membutuhkan modal yang besar dan waktu yang panjang.
Ia juga menilai sambil melewati proses tersebut, pemerintah bisa memperkuat satuan yang sudah ada yaitu Pusat Pertahanan Siber (Pussiber) TNI dan unsur-unsur komunikasi dan elektronika (komlek) di setiap matra.