“Harapan kami, khususnya di Cimahi, kenapa kita turun aksi hari ini mengawal Pilkada, kita lelah dengan setiap periode selalu ada korupsi. Berarti itu mencerminkan pemimpin kita di Kota Cimahi jauh dari kata amanah,” pungkasnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi ini diwarnai dengan orasi, yel-yel, serta aksi bakar ban di depan gerbang masuk Kantor DPRD Cimahi.
Ketua GMNI Kota Cimahi, Kahfi Reksa Gusti, menyatakan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk menolak pembahasan RUU Pilkada oleh DPR dan memastikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) diterapkan dalam proses Pilkada mendatang.
BACA JUGA:Usai Aksi Demo di Jakarta, Mahasiswa Dibuntuti Oknum Aparat hingga Dapat Teror
“Kami mendesak DPRD Cimahi menolak apa yang menjadi pembahasan RUU Pilkada oleh DPR kemarin dan mengawal agar putusan MK dipakai dalam Pilkada,” tegas Kahfi.
Meskipun Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco, telah menyatakan bahwa revisi UU Pilkada batal dilaksanakan, mahasiswa tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan keputusan yang dinamis dalam dunia politik.
“Kemarin Pak Dasco sudah menyatakan DPR akan pakai aturan MK. Tapi politik itu dinamis bisa sewaktu-waktu berubah. Maka kita akan kawal terus sampai akhir pendaftaran,” tambahnya.
Mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk bertindak arif dan bijaksana dalam setiap kebijakan, serta menegakkan konstitusi sesuai dengan perundang-undangan. Selain itu, mereka meminta tindakan represif dari oknum aparat keamanan terhadap demonstran di beberapa tempat segera diusut tuntas.
“Terkait represifitas, kita tadi minta doa agar korban kena represifitas oknum kepolisian segera pulih. Saya harap polisi mengayomi masyarakat jangan seperti oknum kemarin,” jelas Kahfi. (Mong)