JABAR EKSPRES – Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam merupakan sosok teladan bagi seluruh umat manusia. Bukan hanya di saat Beliau dakwah, bahkan saat di rumah, beliau merupakan sosok penyayang yang sangat layak jadi panutan. Ada 17 cara Rasulullah dalam menyayangi istri yang sangat layak untuk kita teladani.
Rasulullah menjadi teladan untuk para suami dalam membahagiakan istrinya. Sehingga rumah tangga senantiasa tenang dan tentram.
Berikut 17 cara Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyayangi istri, simak baik baik dan pahami sebagai jalan teladan untuk menjadikan kehidupan rumah tangga lebih indah dalam rangka beribadah kepada Allah.
1. Romantis
Cara pertama yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk menyayangi istrinya ialah beliau selalu memperlakukan istrinya dengan romantis dan penuh kasih sayang.
Rasulullah sering mencium istrinya “Rasulullah sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa”. (HR Nasai). Penjelasan dari hadits tersebut ialah Rasulullah mencium istrinya karena ingin memberikan kesenangan dan kebahagiaan, bukan semata karena hawa nafsu.
Baca juga : Inilah Wanita Paling Cerdas yang Disebut Oleh Rasulullah
2. Berkata Kata Lembut
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang sederhana dan bersahaja.
Beliau pernah bersabda “Aku diberi rezeki berupa rasa cinta kepada engkau wahai istriku”. (HR Muslim). Kalimat tersebut sederhana tanpa berisi kalimat pujian yang berlebihan, tetapi sangat berkesan mendalam bukan? Seorang istri tentu akan bahagia jika mendengar kalimat tersebut dari suaminya.
3. Memanggil dengan Panggilan yang Indah
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu memanggil istrinya dengan panggilan indah yang disukai. Aisyah dipanggil dengan panggilan “Ya Humaira” (Wahai wanita yang pipinya kemerah merahan).
Rasulullah juga suka memanggil aisyah dengan sebutan “aisy/aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan “panggilan manja/tanda sayang”
4. Memanjakan Istri
Dari Anas berkata : “Kemudian kami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istri Rasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisa menaiki unta tersebut”. (HR Bukhari).