Legislator Soroti Kurangnya SMA Negeri di Cimanggung Sumedang hingga Tak Bisa Tampung Seluruh Lulusan SMP

JABAR EKSPRES – Sarana fasilitas pendidikan nampaknya masih tergolong kurang jadi perhatian. Pasalnya, di era digitalisasi saat ini pun, masih banyak pelajar yang kesulitan menempuh ilmu, karena kurangnya sekolah di daerah.

Seperti di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Pada 2024 ini masih membutuhkan tambahan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.

Terkait hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Ridwan Solichin menilai perlu adanya peninjauan ulang pada sistem penerimaan siswa baru, terutama sistem zonasi yang sudah berlangsung 8 tahun.

Menurutnya, evaluasi terhadap sistem saat ini sangat penting, karena banyak siswa yang berharap masuk ke SMA Negeri tapi tidak bisa diterima.

“Tidak diterima karena terkendala oleh zonasi, atau karena jarak rumah siswa ke sekolah SMAN yang dituju. Maka perlu lakukan evaluasi terhadap sistem zonasi yang sudah berjalan ini,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (9/8).

BACA JUGA: Ikatan Motor Banjar Gelar Matic Race HBH Cup

Kang Rinso sapaar akrabnya, menerangkan bahwa sistem zonasi yang saat ini diterapkan sebagai bentuk syarat dan penyeleksian, cukup berdampak terhadap daya tampung sekolah di masing-masing wilayah.

“Kita sudah melakukan panggilan terhadap Dinas Pendidikan (Disdik Jabar) untuk membahas aset-aset yang tidak produktif, yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah baru tingkat SMA,” terangnya.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, tantangan serius yang dihadapi wilayah Kecamatan Cimanggung, karena dari banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, tak semua dapat melanjutkan ke SMA Negeri.

Pada tahun ini saja, siswa tingkat SMP di Kecamatan Cimanggung ada sekira 1.500 lulusan, tapi hanya 400 pelajar yang dapat diterima di SMA Negeri yang ada di wilayah tersebut.

Adapun untuk sekolah swasta yang berdiri di wilayah Kecamatan Cimanggung, diketahui hanya mampu menampung sekira 800 siswa.

BACA JUGA: Parkir Liar di Tegar Beriman, Jadi Ajang Bisnis Pemkab Bogor

Kang Rinso memaparkan, mengetahui kondisi terkini masih kurangnya daya tampung sekolah, dalam pengambilan sikap menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus segera menambah ruang kelas yang kurang di SMA Negeri yang ada.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan