Produksi Hortikultura Butuh Perhatian Hadapi Kemarau

JABAR EKSPRES – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Marsudijono mewanti-wanti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk memperhatikan produksi tanaman Hortikultura. Itu terkait musim kemarau yang bisa menjadi ancaman.

Marsudijono menjabarkan, hasil pemantauan NTP yang dilakukan untuk Juli 2024 ini tercatat bahwa NTP Jabar ada di 110,92 point atau naik sekitar 0,87 persen di banding bulan sebelumnya. Beberapa rinciannya, tercatat NTP tanaman pangan ada di angka 110,77 atau naik 3,11 persen. Tapi di subsektor hortikultura ada di angka 118,16 atau turun 6,38 persen.

Menurut Marsudijono, subsektor hortikultura ini perlu menjadi perhatian serius dalam beberapa waktu kedepan. “Kan mulai musim panas, tanaman ini kan jenis butuh air banyak,” jelasnya.

BACA JUGA: Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan,  Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Melayu

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jabar Yuke Mauliani Septina mengungkapkan, Pemprov juga telah ancang-ancang terkait musim kemarau. Yakni dengan pendistribusian pompa untuk para petani. “Dari pusat itu ada kucuran pompa. Dari 5 ribu unit sekarang ada 10 ribu unit dan telah tersalur sekitar 7.500 unit,” cetusnya.

Yuke menambahkan, pantauan cuaca dalam beberapa waktu kedepan memang panas tapi tidak separah tahun lalu. “Panas ada tapi tak separah tahun lalu,” tuturnya.

Yuke melanjutkan, selain melalui distribusi pompa, sejumlah langkah antisipasi lain juga telah disiapkan. Misalnya dengan pengupayaan benih tanaman yang lebih kuat atau tahan panas.

BACA JUGA: Meresahkan Warga, Pelaku Pemerasan di Cileunyi Bandung Dibekuk Polisi

Di sisi lain, potensi hortikultura di Jabar memang tidak sedikit. Di 2023 misalnya, tercatat produksi buah buahan terbesar di Jabar adalah pisang. Jumlahnya mencapai 14.356.997 kwintal. Kemudian untuk tanaman hias adalah krisan dengan 213.576.390 tangkai.

Sementara untuk produksi sayuran terbesar adalah tomat yang bisa tembus 2.680.727 kwintal. Lalu untuk tanaman bifarma terbesar adalah kapulaga dengan 76.051.655 kilogram.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan