JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menggelar program Sibesti (Siapkan Beras Untuk Masyarakat Cimahi), sebuah inisiatif khusus untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di bidang pangan.
Bekerja sama dengan Bulog, program ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar Murah (OPM).
Menurut Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, program Sibesti ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
“Sibesti adalah suatu program inovasi khusus di Kota Cimahi untuk kebutuhan masyarakat, yaitu beras, sebagai makanan pokok yang tidak tergantung pada GPM atau OPM,” ujarnya kepada awak media di Pemkot Cimahi, Kamis (24/7).
BACA JUGA: Keji! Anjing Pemburu Babi Disiksa di Hutan Bandung Barat Viral, Aktivis Hewan Angkat Bicara
Program ini menyediakan beras SPHP yang dijual dengan harga Rp58.000 per 5 kg. Setiap bulan, lanjut Dicky, program Sibesti dikoordinir oleh setiap kelurahan di Cimahi bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran.
“Program Sibesti ini sudah berjalan beberapa bulan dan saya melihat antusiasme masyarakat sangat bagus. Saya harapkan ini menjadi inovasi yang bisa berlangsung terus-menerus dalam rangka pengendalian inflasi,” tambah Dicky Saromi.
Karena tingginya permintaan, lanjut Dicky, jumlah beras yang disediakan melalui program ini telah ditingkatkan dari 30 ton menjadi 35 ton.
BACA JUGA: Diduga Langgar Kode Etik, KPU RI Dilaporkan ke DKPP
“Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat,” kata Dicky.
Dengan program Sibesti, Dicky menjelaskan, pemerintah kota terus berupaya memastikan ketersediaan beras yang cukup bagi seluruh warganya serta membantu menjaga stabilitas harga pangan.
Salah satu warga, Yoyoh (57) dari Kelurahan Cigugur Tengah, mengungkapkan pengalamannya dalam mengikuti program Sibesti.
BACA JUGA: Pelatih Persis Ungkap Tak Mudah Lawan Persib, Ini Alasannya!
“Saya ke sini sebenarnya ikut bazar dan UMKM. Tetapi teman-teman ikut membeli beras jadi saya juga ikut beli beras,” ujarnya.
Yoyoh mengaku senang, lantaran proses pembelian beras di bazar tanpa harus menggunakan kupon atau KTP. Apalagi harganya sangat terjangkau.