JABAR EKSPRES – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly mendapatkan penganugerahan gelar kehormatan masyarakat adat Jawa Barat sebagai Sinatria Pinayungan dari Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA), yang digelar di Alam Santosa, Pasir Impun, Kabupaten Bandung pada Selasa (23/7/2024).
Penganugerahan gelar ini, kata Yasonna merupakan kehormatan besar baginya sebagai bagian dari tataran masyarakat Sunda. Dia sangat menghargai atas anugerah ini.
“Terima kasih saya hargai ini. Masyarakat adat itu haruslah dirawat, dijaga, apalagi di tengah perkembangan global. Sebab, jika ini hilang maka akan kehilangan identitas sesungguhnya bangsa. Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengandung atau memiliki ratusan masyarakat adat. Saya ucapkan terima kasih ke para olot yang sudah menjaga budaya Sunda ini,” ungkap Yasonna.
Baca juga : Yasonna Laoly Bantah Anaknya Punya Bisnis Kotor di Lapas, Serang Tio Pakusadewo
Dia menuturkan, beberapa tahun terakhir ini kekayaan intelektual selalu menjadi topik hangat. Terlebih, potensi KI sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa.
“Saya akui sangat terharu dan ini menjadi penghormatan besar bagi saya. Budaya terus ada dan menjadi sesuatu yang asli di daerah itu. Indonesia banyak masyarakat adat dan masing-masing mempunyai ekspresi budayanya. Jadi, ini budaya haruslah terpelihara. Lalu, ada lagi tentang indikasi geografis, seperti kopi robusta dari Karawang, lalu ada ubi Cilembu dari Sumedang. Itu contoh-contohnya kekayaan intelektual komunal (KIK). Kami mesti mendorong pemda untuk mendaftarkan produk lokal khasnya agar tak diklaim daerah lain,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Sawala sekaligus Tokoh dari Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA), Eka Santosa menyampaikan ucapan rasa bersyukur atas telah terlaksana dengan lancar kegiatan hari ini di Pasir Impun yang sudah dianggapnya sebagai tempat mengekspresikan nilai budaya, lingkungan, dan telah memberikan sebuah catatan penting buat mereka.
“Hari ini para olot telah hadir dan merasa senang tentunya, karena bisa berkomunikasi dengan aparat negara yang dirasakan para olot bahwa negara hadir dalam pikiran dan jiwanya. Tentu, kegiatan ini sebagai apresiasi masyarakat adat dalam memberikan sebuah komitmen dan pengakuan tulus ikhlas sebagaimana disampaikan pak Yasonna,” ucapnya.