Berkat Program BRIncubator, UMKM Asal Bandung ‘Maira Cookies’ Sukses Jualan Kue Macaron dengan Omset Ratusan Juta Rupiah

Adapun keunggulan dari Crispy Macaron ini dibuat dari tepung almond, putih telur, dan gula. Selain bersertifikat halal, produk Maira Cookies juga sudah terdaftar di Dinas Kesehatan. Menurut Endah, produknya tak menggunakan bahan pengawet sama sekali namun mampu bertahan hingga sekitar 1 tahun lamanya.

Selain Crispy Macaron, Maira Cookies juga memiliki produk andalan lain, yaitu Pampyron yang menggunakan gula palem dan Macana alias Macaron Kacang Tanah.

Selain bisa dijumpai di berbagai swalayan ternama di Bandung, produk Maira Cookies juga tersedia secara online di wellmairafood.co.id.

BACA JUGA: Review Ponsel Viral CMF Phone 1, Apakah Layak Dibeli?

Dengan masifnya bisnis Maira Cookies ini, Endah mengaku per bulan usahanya bisa meraup omzet hingga Rp500 juta.

Padahal, di awal-awal ia hanya menggunakan modal pribadi dengan menjual beberapa aset yang dimiliki.

Namun, dengan pendampingan yang baik dari BRIncubator, Maira Cookies dapat memasarkan produknya tak hanya ke Bandung, tetapi sudah masuk ke berbagai swalayan dan toko oleh-oleh besar di Jabodetabek hingga Jawa Tengah juga.

Untuk memenuhi permintaan pasar, Maira Cookies kini sudah memberdayakan 40 orang pegawai.
Menariknya, Endah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi. Selain itu, berkat BRIncubator ini pula, Maira Cookies sering ikut acara bazar maupun pameran UMKM termasuk yang diadakan oleh Rumah Kreatif BUMN di Jakarta.

Endah pun berharap dengan upaya ini, ke depan Maira Cookies semakin dikenal sebagai camilan favorit keluarga Indonesia.

BACA JUGA: DPP PDIP Godok Duet Ridwan Kamil – Ono Surono untuk Pilkada Jabar

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI akan terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia.

“Secara umum, strategi Bisnis Mikro BRI ke depan akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi,” pungkas Supari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan