Sukses Dua Dekade Berkiprah, Alone At Last Lolos dari Dakwaan DCDC Pengadilan Musik

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Sidang Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik yang digelar di V.O.C Inlander Koffiehuis, Jalan Pahlawan no.70, Kamis (27/6) sukses menyedot antusiasme publik. Alone At Last (AAT), band emo kenamaan asal Bandung yang berisikan empat personel yakni Athink (drum), Balum (Gitar), Ubey (Bass), dan Yas (Vokalis), berhasil menjawab cecaran pertanyaan Jaksa Penuntut Pidi Baiq dan Budi Dalton.

Kesuksesan tersebut membuat Hakim Ketua DCDC Pengadilan Musik, Man Jasad menyatakan, AAT lolos dari dakwaan usai dimintai pertanggung jawaban terkait kiprahnya selama dua dekade di dunia musik. Hal tersebut tertuang Lewat surat putusan 1.55/DCDC/2024.

Dipandu Panitera Rully Cikapundung dan Pembela yakni Yoga (PHB) dan Ami Muhammad, AAT bercerita terkait perjalanannya dalam dunia musik emo di Indonesia.

Awal predikat emo sebetulnya melekat di kalangan penikmat musik AAT, Stand Alone Crew. Berdiri sejak tahun 2002, AAT sendiri mengawali warna musik di genre Pop Punk/Rock.

Mendefinikasikan emo sebagai emosi yang dituangkan ke dalam setiap lirik lagu AAT, menyebabkan lantunan kata disetiap lirik begitu mengena di hati para penikmat musik AAT terkhusus Stand Alone Crew.

BACA JUGA:Ketua Panitia Lentera Festival 2024 Ditetapkan sebagai Tersangka

Sang vokalis, Yas menceritakan bagaimana emosi tersebut bisa tertuang ke dalam setiap lagu AAT. Keberhasilan itu bahkan memunculkan predikat band sirkus yang sampai saat ini begitu melekat dengan band emo asal Bandung tersebut.

“Kalau bikin lagu tuh, saya sih lebih dengerin lagunya dulu, diulang-ulang lagunya dulu,” kata Yas.

“Oh, jadi kayak musiknya duluan dibikin?” tanya Jaksa Penuntun, Budi Dalton.

“Jadi emang harus, kalau saya pribadi bikinnya gitu biasanya, biar tau ini nadanya di bagian draft ini kayaknya harus gini deh, harus gini deh, kayak gitu baru muncul si amarah tadi untuk ditaruh di situ,” jawabnya.

Cara tersebut nyatanya berhasil membuat lagu Alone At Least dikenal khalayak luas. EP Sendiri vs Dunia (2004) menjadi awal naiknya nama AAT, bahkan penjualannya pun berhasil menembus 1.500 copy. Angka yang begitu besar apabila mengacu pada tahun tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan