Insiden Kerusuhan di Lentera Festival 2024, Vendor Sebut Kurangnya Antisipasi jadi Masalah Utama

Aras (36), pemilik Sadaraya Sound, sebuah vendor penyedia jasa sound system saat menyelaraskan audio mixernya. Foto Agi Jabar Ekspres
Aras (36), pemilik Sadaraya Sound, sebuah vendor penyedia jasa sound system saat menyelaraskan audio mixernya. Foto Agi Jabar Ekspres
0 Komentar

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Aras pun kerap menerapkan aturan ketat dalam kerjasama dengan EO baik itu yang profesional maupun EO baru.

Dirinya mun kerap meminta uang muka (DP) sebesar 70 persen dari nilai kontrak dan nanti dilunasi sisa 30 persennya saat event berlangsung atau selesai.

Hal itu pun kata Aras berkaca dari pengalamannya pernah bekerjasama dengan beberapa vendor untuk event di kota besar.

Baca Juga:Bandung Dilabeli Smart City oleh Kemkominfo, Netizen beri Tanggapan BeginiViral Pengunjung Lempar Sampah ke Mulut Kuda Nil, TSI Bogor Ajak Pedagang Berhenti Gunakan Kantong Plastik

“Kalau saya itu suka riset dulu, dimana kantor EO nya, paling tidak ada EO yang terdaftar Perbarindo, jadi saya kalau ada problem tinggal kontek ke sana,” kata dia.

Selain itu, Aras menyebut selain mengambil event, biasanya dirinya suka melihat acaranya terlebih dahulu.

“Terkait kemanan, saya enggak pernah tuh minta keamanan extra, karena tadi saya melihat EO yang kerjasama terhitung aman atau paham. Tapi soal vendor meminta keamanan lebih buat saya wajar saja, apalagi event yang melibatkan orang banyak,” sambungnya.

Selain itu, Aras juga menyoroti pentingnya komunikasi antara vendor dan EO. Terlebih untuk mengetahui bagaimana kondisi event yang sedang digagas oleh EO tersebut.

Terlebih dirinya pun kerap memberikan solusi terhadap EO tersebut sehingga sebagai vendor, dia merasa apa yang dimilikinya harus menjadi bagian dari inti acara.

0 Komentar