JABAR EKSPRES – Poster Raffi Ahmad bersama Ritchie Ismail atau Jeje Govinda menghebohkan media sosial khususnya instagram baru-baru ini.
Bagaimana tidak, poster yang beredar luas di media sosial menampilkan foto Raffi dan Jeje yang dilengkapi juga dengan foto Prabowo dan Zulhas di belakang mereka, seakan memberi sinyal untuk maju di kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) 2024.
Hal itu dibuktikan dengan unggahan poster pada akun Instagram Raffi Ahmad (@raffnagita1717), Jeje Govinda (@ritchieismail), dan akun resmi DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
BACA JUGA: Direksi BRI Kembali Lakukan Aksi Borong Saham hingga Miliaran Rupiah
“Sampurasun Jawa Barat Gaskeun Bandung Barat,” caption pada akun instagram resmi DPP PAN.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Bayu Rohendi mengaku baru mengetahui postingan tersebut dari media sosial Raffi dan Jeje. Selain itu, pihaknya pun belum mengetahui arti dan maksud dari postingan itu.
“Maksudnya apa belum tahu.m, dan secara pribadi saya tahu hal itu dari medsos. Tetapi itu hak beliau, kita gak intervensi,” ujar Asep Bayu saat dihubungi, Minggu, (23/6/2024).
BACA JUGA: Dekranasda Se-Jabar Ikut Serta dalam Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2024
Kendati demikian, Asep menerangkan DPP PAN sebelumnya sudah menetapkan dua nama yang direkomendasikan untuk mahu di Pilkada Bandung Barat, diantaranya Jeje.
Selaim Jeje, lanjut Asep, rekomendasi lainnya pun yang diberikan oleh DPP PAN yakni politisi Partai Gerindra, Tb Ardi Januar.
“Kalau Jeje sudah ada SK rekomendasi dari DPP PAN per tanggal 7 Juni 2024 yang kita terima tanggal 20 Juni 2024. Selain Jeje, PAN memberikan rekomendasi kepada Tb Ardi Januar,” jelasnya.
BACA JUGA: Kurang Hati-Hati, Sopir Colt Diesel Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Soroja
Sebelumnya, DPD PAN KBB melakukan penjaringan bakal calon (Balon) bupati periode 2024/2029. Tercatat, ada 10 kandidat yang mengambil berkas pendaftaran ke PAN, namun yang mengembalikan berkas hanya 8 orang. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari Politisi, pengusaha, kepala desa, hingga ASN aktif.
