JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin merombak dan mencukur jajaran komisaris sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tujuannya untuk efisiensi.
Bey menguraikan, ada 5 BUMD yang jajaran komisarisnya dirombak. Yaitu PT Jaswita Jabar, PT Tirta Gemah Ripah (TGR), PT Jasa Sarana, PT Agro Jabar, dan PT BIJB.
Sejumlah komisaris yang menduduki BUMD itu dicopot. Kemudian Bey memberikan penugasan kepada pejabat di lingkungan Pemprov untuk menjadi komisaris pengganti. “Intinya kami ingin efisien. Komisaris yang ditunjuk adalah penugasan sehingga kami mudah mengontrol,” jelasnya, Selasa (4/6).
Bey melanjutkan, sejatinya ia ingin penggantian komisaris itu dilakukan secara seleksi terbuka. Tapi hal itu tidak memungkinkan. “Periode saya singkat. Belum tentu periode (Gubernur.red) selanjutnya akan mempertahankan. Yang jelas kalau bisa komisarisnya satu ya satu saja,” tegasnya.
Restrikturisasi itu dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) antara Kamis dan Jumat pekan lalu. Di PT Jaswita Jabar misalnya, Komisaris Utama Yossi Irianto dan Deden Nurul Hidayat dicopot.
Termasuk beberapa jajaran direksi. Seperti Direktur SDM dan Keuangan Peppy Fachrial dan Direktur Operasional R. Ridha W. Bey kemudian menunjuk Noneng Komara Nengsih yang merupakan Kepala Disperindag Jabar sebagai Komisaris Perseroan.
BACA JUGA:Jalur Perseorangan Akhmad Dimyati dan Alam Mbah Dukun Belum Penuhi Persyaratan Jumlah KTP
Perombakan itu tentunya tidak lepas dari kinerja BUMD beberapa tahun terakhir. Karena dalam catatan, belum semua BUMD bisa menyetorkan dividen ke Pemprov Jabar.
Berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tahun 2022 dan 2021 tercatat tidak semua BUMD rajin setor dividen.
Di 2020 misalnya, PT Agro Jabar, PT BIJB, dan PT Tirta Gemah Ripah tercatat tidak ada realisasi setoran dividen. Sedangkan realisasi PT Jaswita Rp 501 juta, PT Jasa Sarana Rp 1 miliar.
Lalu di 2021, PT BIJB dan PT Tirta Gemah Ripah juga kosong dalam realisasi setoran dividen. Sedangkan PT Jaswita setor Rp 655 juta, PT Jasa Sarana Rp 200 juta, PT Agro Jabar Rp 435 juta. Kemudian di 2022, PT Jaswita Rp568 juta, PT Jasa Sarana Rp 1 miliar, PT Agro Jabar Rp 75,2 juta dan PT Tirta Gemah Ripah Rp98,7 juta. Sementara PT BIJB masih tetap kosong.(son)