JABAR EKSPRES – Lafals Istigfar yang berisi permohonan ampun kepada Allah, ternyata bisa menjadi penghalang bagi musibah yang akan datang.
Benarkah istigfar memiliki keistimewaan yang dahsyat seperti itu? lalu apa lagi keistimewaan dari membaca istigfar yang lain.
Istigfar juga merupakan satu cara dalam upaya meraih kemudahan dan kebahagiaan dalam hidup.
Allah ﷻ berfirman:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
“Dan hendaklah kamu meminta ampun [istighfar] kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, sampai kepada waktu yang telah ditentukan.” [QS. Hud:3]
Baca juga : Lafaz Istigfar Terbaik Ajaran Rosulullah
Syaikh Muhammad Amin As-Syinqiti rahimahullah berkata menafsirkan ayat ini:
وَالظَّاهِرُ أَنَّ الْمُرَادَ بِالْمَتَاعِ الْحَسَنِ: سَعَةُ الرِّزْقِ، وَرَغَدُ الْعَيْشِ، وَالْعَافِيَةُ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَّ الْمُرَادَ بِالْأَجَلِ الْمُسَمَّى: الْمَوْتُ
“Pendapat terkuat tentang yang dimaksud dengan kenikmatan adalah rezeki yang melimpah, kehidupan yang lapang, dan keselamatan di dunia. Dan yang dimaksud dengan waktu yang ditentukan adalah kematian.” [Adhwa’ul Bayan 2/170, Darul Fikr, Libanon, 1415 H, Asy-Syamilah]
lalu apa dasarnya ketika istighfar disebut bisa membuat musibah tidak jadi turun.
Istighfar Yang Naik Ke Langit Akan Menghalangi Musibah Yang Turun Ke Bumi, hal ini karena kesusahan dan kegelisahan adalah dosa.
Allah ﷻ telah berbuat baik kepada hamba-Nya. Yaitu ketika hamba-Nya berbuat dosa, maka diberikanlah ia ujian untuk menghapus dosa tersebut.
Baca juga : Pentingnya Istigfar Seusai Sholat Fardhu
Akan tetapi dengan istighfarnya hamba, terus-menerus dan di mana saja, maka istighfar yang naik ke langit akan menghalangi musibah yang turun ke bumi.
Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Setiap Muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” [HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 651]
Dan beliau ﷺ bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu, melainkan diangkat derajatnya, dan dihapuskan dosanya karenanya.” [HR. Muslim no. 2572]
Kalaupun musibah sampai turun pada manusia, maka dengan banyak istigfar, maka Allah akan memudahkan kita untuk menghadapinya, dan segera bisa menghilangkan musibah tersebut.