Sempat Mangkrak, Pembangunan Kantor BPS Banjar Kembali Dilanjutkan

JABAR EKSPRES – Pembangunan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar akhirnya dilanjutkan dengan anggaran kurang lebih Rp1,8 miliar.

Sebelumnya, pembangunan gedung yang berada di Jalan Nasional Banjar-Pangandaran wilayah Tanjungsukur Kota Banjar itu mangkrak lantaran tidak diselesaikan oleh pihak ketiga penyedia jasa. Pembangunannya hanya mencapai 28 persen.

“Progresnya dilanjutkan, dilakukan lelang ulang untuk kelanjutannya. Pihak ketiganya sudah ada dan sudah menandatangani kontrak kerja pada 6 Mei 2024 lalu,” kata Kepala BPS Banjar, Taufik di ruang kerjanya, Rabu (8/5).

BACA JUGA: Jabar Jadi Tuan Rumah Turnamen Golf Asean, CASGA Sebut Sekaligus Promosi Destinasi Wisata

Menurut dia, target pengerjaan lanjutan itu selama 75 hari kerja. Dia berharap, pihak ketiga yang menangani pekerjaan lanjutan itu bisa tepat waktu.

“Pembangunan awalnya hanya mencapai 28 persen. Jadi sekarang dilanjutkan hingga 100 persen oleh pihak ketiga yang baru,” kata dia.

Pihaknya juga memastikan, dalam pekerjaan lanjutan ini akan berjalan baik. Lantaran dalam proses seleksi lelangnya, pihak ketiganya sudah dipastikan kompeten.

“Kalau untuk mengatasi itu (kegagalan pembangunan) dari seleksi lelangnya sudah cukup ketat, sudah sesuai prosedur. Dari sisi itu kita sudah memproteksi agar penyedia jasa lain dalam hal finansial,” ujarnya.

BACA JUGA: Bank Mandiri, BCA, BNI Buka atau Tutup 9-10 Mei 2024? Tanggal Merah Peringatan Kenaikan Yesus Kristus

Sebelumnya, Taufik, menegaskan bahwa kontrak kerjasama pembangunan proyek gedung atau kantor BPS di Lingkungan Tanjungsukur Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar dengan pihak penyedia jasa diputus. Lantaran, pihak kontraktor (CV Putra Tubagus Corp) tidak becus menyelesaikan pekerjaan hingga batas waktu yang telah ditetapkan.

Taufik juga menegaskan, karena terjadi wanprestasi, pihaknya telah mengusulkan agar perusahaan CV Putra Tubagus Corp di-blacklist.

Imbas dari pemutusan kontrak itu, gedung BPS Banjar mangkrak dan tidak akan dilanjutkan tahun ini. Pembangunan gedung yang didanai dari APBN senilai Rp2,1 miliar itu baru mencapai 28 persen saja. Kontraktornya kabur diduga terkendala finansial. (CEP)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan