JABAR EKSPRES – Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Inovac) bersinergi dengan PT Nat’ Green, membentuk anak usaha PT UGreen Aromatics International (UGreen) mengekspor sebanyak 1,2 ton bahan baku pembuatan parfum (fragrance) nilam dan biji pala senilai Rp1 miliar ke Prancis.
Ketua Koperasi Inovac Nadia menjelaskan, melalui UGreen, koperasi secara rutin yakni tiga bulan sekali mengekspor minyak nilam ke Prancis. Namun diakuinya, saat ini produksi dari para petani yang tergabung di Koperasi Inovac masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan bahan baku ke Prancis sebanyak 6 ton.
“Kapasitas di tingkat petani baru mampu memproduksi sebanyak 1 ton minyak nilam, dan itu hanya baru dipasok dari petani yang ada di Gayo. Sementara petani di wilayah lain juga belum mampu mencukupi,” kata Nadia.
BACA JUGA: Saat KTT OKI Menlu Turki Ajak Negara Muslim untuk Menekan Israel Akhiri Perang
Ia mengatakan, kondisi saat ini, sebagian besar petani masih kekurangan modal untuk penanaman nilam. Untuk itu pihaknya berharap, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, membantu dari sisi pembiayaan ke petani supaya kebutuhan ekspor minyak nilam ke Prancis bisa terpenuhi.
Nadia mengatakan, koperasi yang baru terbentuk tahun 2019 ini memiliki anggota ratusan orang. Secara total terdapat 500 petani dan penyuling yang berada di bawah bimbingan koperasi. “Memang belum semua menjadi anggota, karena masih dan beberapa petani juga di daerah lain yang masih dalam tahap binaan,” katanya.
Meski begitu, Koperasi Inovac mampu meraih omzet hingga Rp200 juta per bulan yang diperoleh dari penjualan minyak nilam, biji pala hingga atsiri, maupun produk turunan mulai dari parfum, minyak atsiri, body butter, body mist, dan lainnya.
BACA JUGA: 9 Film Sedang Tayang di Bioskop XXI Bandung 6 Mei 2024, Cek Ada Apa Saja?
Koperasi Inovac hingga kini telah memiliki distributor resmi produk-produknya yang dijual melalui berbagai platform online seperti e-commerce, hingga offline yaitu, PT Elang Timur Group sebagai distributor utama.
“Tiap bulan mereka membeli sekitar Rp150 juta sebagai bagian kerja sama pemasaran kami untuk market di Aceh maupun di luar Aceh,” ucap Nadia.