Sentimen Anti-China Meningkat Tajam di Amerika Serikat: Apa yang Menyebabkan Lonjakan Ini?

JABAR EKSPRES – Sebuah studi terbaru yang dirilis oleh Pew Research Center, sebuah lembaga pemikir di Amerika Serikat, menyoroti lonjakan dramatis dalam sentimen anti-China dalam lima tahun terakhir. Dilansir dari SCMP pada Kamis (2/5), studi tersebut mengungkapkan bahwa empat dari lima warga Amerika menyatakan pandangan yang tidak menguntungkan terhadap China.

Menurut studi tersebut, sentimen negatif terhadap China telah meningkat sebanyak 83 persen dari 79 persen selama lima tahun terakhir. Hal ini mencerminkan sebuah tren yang mengkhawatirkan, terutama dalam konteks hubungan bilateral antara dua negara terbesar di dunia.

Christine Huang, salah satu peneliti dari Pew Research Center, mengamati, “Ada lonjakan besar dalam sentimen negatif terhadap China antara tahun 2019 dan 2020, yang bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19 dan tahun pemilihan presiden di Amerika Serikat.” Huang menambahkan bahwa angka tersebut tetap tinggi, sekitar 80 persen, menunjukkan adanya pola yang cenderung negatif yang mungkin terus berlanjut.

Menurut hasil studi, warga AS yang memiliki pandangan positif terhadap China mengalami penurunan signifikan, mencapai 21 persen dan bahkan hanya mencapai 16 persen pada tahun ini. Kecenderungan ini semakin terlihat selama masa kepresidenan Donald Trump, di mana beberapa insiden, termasuk perang dagang yang dimulai oleh Trump dan akuisisi perusahaan AS oleh China, telah memperparah sentimen anti-China.

Todd Belt, seorang profesor ilmu politik di George Washington University, menggambarkan sentimen ini sebagai sesuatu yang mungkin menjadi isu penting dalam pemilihan presiden AS mendatang. “Masalah China bisa menjadi sebuah pesan yang memperkuat komitmen bagi mereka yang lebih tua dan menganggap hal ini lebih penting dari masalah lainnya,” ujar Belt. Dia menekankan bahwa generasi muda juga semakin peduli dengan sikap pemerintah terhadap negara lain, khususnya dalam hal kerjasama dengan China.

Belt juga mengamati bahwa pelarangan TikTok di AS, sebuah tindakan yang diambil oleh pemerintahan Trump dan diperpanjang oleh pemerintahan Biden, adalah salah satu contoh konkret dari tindakan anti-China yang mempengaruhi masyarakat AS secara langsung. Namun, keputusan ini tidak selalu disambut baik oleh kalangan muda, banyak dari mereka yang merasa kehilangan sumber pendapatan dari platform tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan