JABAR EKSPRES – Siswi dari SMKN 3 Cimahi meraih prestasi dengan menciptakan desain kreatif menggunakan bahan dasar sederhana. Karya tersebut kini dipamerkan di sebuah butik dengan merek mereka sendiri.
Desain pakaian dari mereka sangat diminati oleh beberapa butik karena menjadi salah satu produsen terkemuka saat diluncurkan. Pada rilis terakhir, sebanyak 600 produk terjual, dengan nama merek yang sama dengan namanya.
SMKN 3 Cimahi menerima kunjungan dari butik ternama Mutif Crop, yang memberikan motivasi kepada para siswa untuk merancang busana muslim. Selama kunjungan tersebut, diadakan lomba desain busana muslim terbaik.
BACA JUGA: Monev di Bandung, Keaktifan Peserta JKN di Jabar Dinilai Masih Rendah
Raihana Zahira Hanoon, salah satu juara 1 Desain Busana Muslim Mutif mengaku mereka memaparkan pentingnya busana muslim yang sesuai dengan prinsip berpakaian seorang muslim. Selain itu, Mutif juga menggelar kompetisi modeling dan desain busana muslim.
“Kita disuruh mengeksekusi desain tapi harus sesuai dengan standar busana muslim. Desain tapi harus sesuai dengan standar busana muslim,” ucap siswi berusia 16 tersebut, Kamis 2 Mei 2024.
Raihana menjelaskan bahwa busana muslim untuk wanita dirancang agar hanya menampilkan telapak tangan dan wajah. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjalankan aturan tersebut sambil tetap menjaga tampilan modis.
“Nama desain aku itu soul of melody, artinya jiwa dalam musik atau melodi itu kan ada yang jiwa dalam nada,” jelasnya.
“Bahan yang digunakan mirip dengan selotip, dilengkapi dengan gambar-gambar yang memberikan tekstur dan kesan kolase pada karya ini,” ucap siswi Kelas 12 Busana 1 itu.
Ditempat yang sama, Tasya Nur Aprillia, mengatakan penilaian kreativitas menjadi fokus utama dalam proses evaluasi desain. Kreativitas diuji melalui eksekusi desain yang inovatif.
“Penilaiannya dilihat dari kreatifitas dan sama gimana kita mengeksekusi desain ini,” ungkap Tasya.
Tasya yang merupakan juara kedua dalam lomba desain pakaian muslim, menceritakan mereka telah merancang desain untuk merek sport muslim bernama Zea. Mereka berdua secara pribadi membuat desain tersebut sebagai bagian dari tantangan yang diberikan, kemudian produknya dijual di sana.