Tak Kunjung Diperbaiki PUPR, Jalan Menuju Kantor Pemda KBB Ditanami Pohon Pisang

JABAR EKSPRES – Sebuah pohon pisang berdiri tegak di tengah Jalan Raya Mekarsari. Jalan itu merupakan akses menuju Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dindin (35), warga Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, mengatakan dua buah pohon pisang tersebut sengaja ditanami warga pada Kamis (18/4/2024) kemarin, karena kesal ruas jalan itu tak kunjung diperbaiki.

“Sudah satu tahun lebih tak diperbaiki padahal dekat dengan Kantor Pemda Bandung Barat,” kata Dindin kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).

Pantauan di lokasi, lokasi jalan rusak terletak di Kampung Kiarapayung RT 04 RW 03, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah. Di ruas jalan tersebut terlihat penampakan lubang menganga dengan diameter 30 centimeter dan kedalaman 20 centimeter.

BACA JUGA: Disnaker Gelar Kegiatan Mini Job Fair, Angka Pengangguran di Kabupaten Bandung Diklaim Turun

Di dua lubang jalan paling besar, warga menanam pohon pisang. Tak cuma itu, masyarakat secara swadaya mengurung koral dan batu-batu untuk menutupi lapisan jalan rusak.

Selain protes terhadap pemerintah, tanaman pisang itu diharap jadi tanda bagi pengguna jalan agar tak terperosok ke dalam lubang.

“Karena seringkali terjadi kecelakaan, warga disini menutup lubang pada jalan itu secara swadaya, tetapi kembali berlubang,” katanya.

“Tiap minggu ada yang jatuh. Terakhir anak kecil kemarin kecelakaan di sini. Ada juga Minggu lalu yang patah tangannya. Saya tahu karena tiap hari di sini,” tambahnya.

Senada dikatakan Dindin. Aep (55) warga Kampung Kiarapayung, Desa Mekarsari mengatakan, pohon pisang ditanam ditengah jalan ini merupakan bentuk kekesalan warga.

Pasalnya, jalan utama penghubung Bandung Barat dan Kota Cimahi ini tak pernah direnovasi secara permanen, padahal lokasi jalan tepat di depan pintu gerbang barat kompleks pemda. Upaya perbaikan mandiri oleh warga selalu tak bertahan lama. Tatkala hujan turun, urugan batu dan tanah di badan jalan selalu habis tergerus air.

“Saya bersama warga sudah beberapa kali perbaiki dengan urug koral dan tanah. Tapi rusak lagi terbawa hujan. Harus ada perbaikan permanen, bukan saja menambal tapi juga jaringan drainasenya,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan