JABAR EKSPRES – Insiden tragis di lingkungan pabrik tekstil PT Kahatex, yang berlokasi wilayah Kecamatan Jatinangor-Cimanggung, Kabupaten Sumedang cukup menyita perhatian.
Pasalnya, sebanyak 6 orang pekerja mengalami musibah ketika sedang melaksanakan tugas, diduga menghirup gas berbahaya, sehingga 1 korban di antaranya meninggal dunia.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Kabupaten Sumedang, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengenai insiden tragis tersebut.
“Bahwa Disnakertrans Kabupaten Sumedang sudah melakukan klarifikasi terhadap pihak PT Kahatex yang diwakili oleh saudara Dhonot,” kata Taufik, Rabu (17/4).
BACA JUGA: Prospek Cuaca Pasca Lebaran 2024, Kabupaten Bandung Perlu Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Dia mengakui adanya insiden tragis yang memakan korban di PT Kahatex, sehingga pihak Disnakertrans mengklaim akan menindak lanjuti peristiwa naas tersebut.
Taufik menjelaskan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan serikat pekerja dari SPSI Kahatex dan GOBSI Kahatex, untuk menyikapi korban kecelakaan kerja.
“Bahwa berdasarkan informasi yang diterima, pekerja yang terdampak sebanyak 6 orang. Ada 1 orang meninggal dan 5 orang dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Bunda dan Harapan Keluarga, dan hari ini sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit,” jelasnya.
Diketahui, keenam pekerja tersebut tengah membersihkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pabrik, namun secara tiba-tiba mereka tanpa sengaja menghirup gas beracun dan berbahaya, satu korban meninggal dunia dilokasi kejadian.
BACA JUGA: Pemkab Siapkan Pesta Rakyat Rayakan HUT ke-383 Kabupaten Bandung
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, kecelakaan kerja di PT Kahatex, mengingatkan pada kejadian serupa di Super Block Mall, Cirebon pada 9 April 2024 lalu.
Hampir serupa, peristiwanya yakni empat orang buruh meninggal dunia karena menghirup gas beracun saat melakukan perawatan septic tank.
Di samping itu, insiden lain yakni, dua orang buruh meninggal dunia dan satu lagi semaput, ketika memperbaiki saluran air limbah di pemukiman mewah Meikarta, Bekasi pada 9 Januari 2024 lalu.
Bahkan dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang, angka kecelakaan kerja khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat terus mengalami peningkatan.