Cegah Kecelakaan Selama Mudik Lebaran, Polisi Diminta Razia Travel Gelap

JABAR EKSPRES – Kecelakaan maut di Tol Japek km 58 yang menewaskan 12 orang, hingga saat ini masih menjadi sorotan banyak pihak.

Terlebih 12 orang yang tewas itu, semuanya merupakan penumpang dari mobil Gran Max.

Terkait hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun angkat bicara.

BACA JUGA: Terungkap! Ini Penyebab Pasti Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58

Budi langsung meminta kepolisian untuk melakukan razia travel gelap yang mengangkut para pemudik.

Menurutnya, hal itu sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan seperti di Tol Japek beberapa hari ke belakang.

“Jadi kecelakaan kemarin itu adalah travel gelap, penumpangnya 12 orang. Berjalan empat hari berturut-turut tidak berhenti. Saya minta kepolisian melakukan reportment agar travel gelap di razia,” ungkap Budi kepada wartawan, Jumat (12/4).

BACA JUGA: DJ Khaled dan Bella Hadid Rayakan Idul Fitri dengan Penggemar Lewat Unggahan Instagram

Guna meminimalisir terjadinya kecelakaan berulang, Budi juga meminta para pemudik agar lebih selektif dalam memilih travel.

Dia mengimbau pemudik agar tidak menggunakan jasa travel ilegal atau mengangkut penumpang di luar batas maksimum.

“Tahu nggak, kalau 12 orang dalam satu mobil, apalagi di atasnya banyak barang, mobil itu jadi tidak stabil, kecepatannya melambat karena berat? Kalau sekejap tertidur, nah itulah yang terjadi seperti kecelakaan kemarin,” tuturnya.

BACA JUGA: Winter Aespa Sedang Masa Pemulihan Setelah Jalani Operasi Pneumotoraks

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudho Wisnu mengungkap penyebab pasti kecelakaan maut tersebut.

Trunoyudho menyebut kecelakaan itu disebabkan sopir Gran Max yang mengalami microsleep, sehingga mobil yang dikendarainya masuk ke jalur Contraflow dan menyebabkan menabrak kendaraan lain.

“Hasil dari pengakuan trayek travel tersebut, sopir dari kendaran Grandmax ini tidak ada jeda waktu istirahat selama tiga hari terakhir dengan rute Ciamis-Jakarta dan Jakarta -Ciamis,” ungkap Trunoyudo.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan