JABAR EKSPRES – Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam Personality and Individual Differences menemukan bahwa narsistik ekstrovert mengurangi kelelahan romantis, sementara narsistik antagonis dan neurotik meningkatkannya, melalui keinginan untuk memiliki kekuasaan.
Narsistik pada pria memengaruhi pengalaman romantis pasangan mereka, tetapi narsistik pada wanita tidak menunjukkan efek serupa pada pasangan pria mereka.
Narsistik, yang melibatkan fokus yang kuat pada diri sendiri, dapat menyebabkan masalah dalam bagaimana orang terhubung dengan pasangan mereka. Penelitian ini membagi narsistik menjadi dua tipe utama: grandiose (di mana orang sangat percaya diri dan mencari perhatian) dan vulnerable (di mana orang sensitif dan tidak aman).
Baca Juga:Sifat Kepribadian Gelap yang Berkaitan dengan Troll Online: Sadisme, Psikopati, Narsisme, dan Machiavellianisme11 Link Tes Mental Gratis 2024, Ketahui Kondisi Mentalmu Saat Ini!
Ciri-ciri ini dapat membuat hubungan romantis menjadi menantang karena mempengaruhi cara orang berinteraksi dengan pasangan mereka.
Salah satu isu utama yang diteliti adalah bagaimana ciri-ciri narasistik ini memengaruhi keseimbangan kekuasaan dalam hubungan. Orang dengan tingkat narsistik yang tinggi sering ingin mengendalikan, yang dapat menciptakan ketegangan dan masalah dalam hubungan mereka.
Pasangan-pasangan ini memiliki durasi hubungan rata-rata 11,22 tahun, dengan sebagian besar menikah (89%) dan memiliki setidaknya satu anak (66%). Usia rata-rata wanita dan pria adalah 33,6 dan 37,8 tahun, berturut-turut.
Narsistik diukur menggunakan formulir pendek dari Inventaris Narcissisme Lima Faktor, yang menilai narsistik ekstrovert, antagonis, dan neurotik melalui pernyataan-pernyataan yang dinilai pada skala dari 1 (tidak setuju sama sekali) hingga 5 (sangat setuju).
Skala Keinginan untuk Kekuasaan, yang disesuaikan untuk berfokus pada hubungan romantis, meminta partisipan untuk menilai kesetujuan mereka dengan pernyataan pada skala dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju), mengukur keinginan mereka untuk memiliki lebih banyak kekuasaan dalam hubungan mereka.