“Harapan saya kegiatan ini berlangsung seterusnya, keberagaman itu sangat indah kalau kita saling menghargai dan diberikan kesempatan yang sama,” harap Mercy.
“Harapan saya secara pribadi, semua sekolah yang ada di Indonesia dapat terinspirasi oleh kegiatan yang dilakukan SMPN 1. Karena kebersamaan itu begitu indah dan kita hidup rukun serta damai,” tandasnya.
Menurut salah satu siswi, Airra Zahra Putri (12), mengatakan SMPN 1 Cimahi menerapkan program 5S 1i untuk meningkatkan toleransi di antara siswa, memerintahkan mereka untuk mengamalkan nilai-nilai Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun, dan Ikhlas tanpa memandang latar belakang agama.
“Jadi setiap siswa harus melakukan itu baik yang Muslim atau yang Non Muslim juga, jadi kita di ajarkan untuk toleransi satu sama lain,” ucap Airra.
Airra yang turut serta dalam kegiatan tersebut, berkolaborasi dengan rekan-rekan Non Muslim. Ia menyatakan kebahagiannya dapat menjadi bagian dari acara tersebut.
“Kesannya senang sekali bisa berkumpul bersama, dan pastinya juga kita buka puasa bersama disini,” ucap siswi kelas 7 tersebut.
Ia menuturkan, kolaborasi tampil bersama dilakukan secara mendadak setelah pemberitahuan pada pukul 23:00 malam sebelumnya. Latihan dilakukan sesuai permintaan kepala sekolah untuk mengganti lagu menjadi lagu “Satu” dari Dewa 19.
BACA JUGA: SMPN 1 Cimahi Ajarkan Siswa Bangun Karakter dan Nilai-Nilai Toleransi
“Karena dadakan, untuk menggabungkan chemistry kita saling support satu sama lain,” ucap Airra.
Sama halnya dengan Evita Elfriyani Tarigan, salah seorang siswi non-Muslim, menyatakan kegembiraannya yang luar biasa terhadap kegiatan tersebut. Baginya, ini adalah kali pertama kegiatan antara umat Muslim dan non-Muslim disatukan dalam bulan Ramadan.
“Saya sangat senang dengan penampilan tadi. Biasanya, acara Sanlat hanya diisi oleh umat Muslim, tapi kali ini ada kolaborasi antara umat Muslim dan non-Muslim,” ucap siswi 13 tahun tersebut.
“Bangga sekali karena bisa menjadi yang pertama kali join apalagi dalam rangka hari besar umat Muslim,” tambahnya.
Kebahagiaan yang dirasakan oleh Evita terobati ketika dia menyaksikan peningkatan tindakan kebaikan dan toleransi di kalangan siswa SMPN 1, terutama selama bulan Ramadhan.