Pahami Bahayanya Sering Makan Fast Food, Bisa Alami Resiko Ini!

JABAR EKSPRES – Popularitas makanan cepat saji telah meluas di berbagai kalangan, menandai tren global yang terus berkembang.

Namun, di balik kesenangan kuliner yang ditawarkannya, makanan cepat saji seringkali menjadi penyebab meningkatnya risiko kesehatan bagi konsumennya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2015 mengungkap bahwa makanan cepat saji cenderung mengandung berbagai bahan yang tidak sehat bagi tubuh manusia.

Kandungan gula yang tinggi, garam, lemak jenuh atau trans, serta beragam bahan pengawet dan olahan menjadi bagian dari komposisi makanan cepat saji yang umumnya dijual.

BACA JUGA : Resep Praktis Mac and Cheese yang Lezat dan Lumer di Mulut!

Dampak negatif dari mengonsumsi makanan cepat saji dapat dirasakan dalam jangka pendek, seperti yang dilaporkan oleh Medical News Today:

  1. Lonjakan Gula Darah

Kandungan karbohidrat olahan dan tambahan gula dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini bisa mengakibatkan rasa lelah dan meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak dalam waktu yang singkat karena peningkatan insulin dalam tubuh.

2. Tekanan Darah

Studi kecil yang dilakukan pada tahun 2016 menemukan bahwa konsumsi garam dalam jumlah tinggi secara langsung dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Asupan natrium berlebih juga berhubungan dengan retensi cairan dalam tubuh.

3. Peradangan Saluran Napas Makanan

Cepat saji yang tinggi lemak jenuhnya dapat meningkatkan peradangan pada saluran napas, seperti yang terungkap dalam studi tahun 2015. Ini menjadi perhatian khusus bagi penderita asma, di mana peradangan dapat menjadi pemicu serangan asma.

4. Binge Eating

Makanan cepat saji juga dapat memicu gangguan perilaku makan seperti binge eating, di mana seseorang mengalami episode makan berlebihan secara teratur. Penelitian dari tahun 2018 telah menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kecenderungan untuk kecanduan terhadap makanan rendah nutrisi. Sebuah studi pada tahun 2017 menemukan bahwa asupan lemak yang berlebihan dalam makanan cepat saji dapat merusak sensitivitas insulin, memicu lebih lanjut perilaku makan berlebihan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan