Ramadan Tahun Ini, Pengemis dan Gelandangan Serbu Kota Cimahi

Lonjakan Pengemis dan Gelandangan di Ramadhan 1445 H, Dinsos: Rata-Rata Menolak Direhabilitasi

Menolak di Rehabilitasi, Pengemis dan Gelandangan di Cimahi Meningkat pada Ramadan Tahun Ini

JABAR EKSPRES – Masalah meningkatnya jumlah pengemis, gelandangan, dan anak jalanan di beberapa lokasi Kota Cimahi selama ramadan menjadi tantangan yang belum diselesaikan oleh Pemerintah Cimahi. Permasalahannya adalah sebagian besar dari mereka menolak untuk direhabilitasi karena telah merasa nyaman dengan gaya hidup di jalanan.

Dalam menghadapi peningkatan jumlah pengemis, gelandangan, dan anak jalanan selama ramadan kali ini, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Sosial (Dinsos) akan melakukan sejumlah langkah.

“Nanti akan ada dilakukan penjangkauan bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai langkah antisipasi terhadap keberadaan anak jalanan, pengemis, dan gelandangan,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Kota Cimahi, Supijan Malik, Rabu 20 Maret 2024.

BACA JUGA: THR Wajib Dibayar Maksimal H-7 Lebaran, Disnaker Cimahi Buka Posko Pengaduan

Supijan mengakui adanya peningkatan jumlah pengemis, gelandangan, dan anak jalanan selama bulan Ramadan tahun ini, sesuai dengan kalender Hijriah 1445.

“Betul biasanya meningkat, banyak pendatang dari luar daerah, biasanya mereka berkelompok,” ujarnya.

“Keberadaan mereka biasanya di sekitar rel Baros, Dustira, Cimindi, dan Alun-alun Cimahi,” tambah Supijan.

Menurut Supijan, kehadiran pengemis, gelandangan, dan anak jalanan mengganggu kenyamanan serta ketertiban pengguna jalan, yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

“Dan pemerintah juga berkewajiban memberikan pilihan hidup yang lebih baik, melalui penyaluran ke panti rehabilitasi,” tuturnya.

Kendati demikian, Supijan menambahkan mereka umumnya menolak tawaran tersebut karena merasa sudah nyaman hidup di jalanan dengan pendapatan yang cukup, tanpa perlu bersusah payah bekerja.

“Dinsos kemudian berupaya untuk memberdayakan anak-anak tersebut dengan membina mereka di Sekretariat Bersama (Sekber), dengan harapan bahwa generasi yang akan datang dapat mengalami perbaikan dan memutuskan siklus kemiskinan,” ungkapnya. (Mong)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan