JABAR EKSPRES – Masyarakat kembali dihebohkan dengan aplikasi Smart Wallet. Kabar beredar bahwa hingga tanggal 20 Maret, mereka akan membuka layanan penarikan dana bagi semua anggotanya.
Namun, apakah ini benar-benar terjadi? Berita terbaru dari Departemen terkait di London Stock Exchange mengungkapkan bahwa proses audit telah mencapai 80%. Ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya.
Proses audit keuangan yang hampir rampung ini seharusnya memberikan keyakinan kepada para pengguna. Namun, ada kekhawatiran terkait proses penarikan dana yang bersamaan dengan akhir audit pada tanggal 20 Maret.
Baca juga : Baru Rilis! Aplikasi Chat GPT 4 Apakah Aman atau Penipuan? Ini Faktanya
Meskipun demikian, perusahaan menjanjikan diskon isi ulang sebesar 100% dan cashback sebesar 5% kepada pengguna setia.
Tetapi, apakah semua ini hanya sekadar sarkasme? Ada indikasi bahwa Smart Wallet mengikuti pola ponzi dengan memberikan insentif finansial besar-besaran sebagai bagian dari skema mereka.
Bukan hanya itu, kabar tentang para mentor yang mulai menghilang dan postingan mencurigakan di grup Smart Wallet semakin menambah kekhawatiran.
Para pemimpin dalam jaringan ponzi sudah siap untuk menghilang saat mendengar kata “audit” dan “pembayaran pajak”. Mereka mungkin akan mencoba kabur dengan uang yang didepositkan anggota baru.
Bagi mereka yang telah terjerumus, penting untuk tetap waspada. Kumpulkan bukti dan segera laporkan ke pihak berwajib jika terjadi penipuan.
Baca juga : Benarkah Aplikasi PLN Nusantara Renables Penghasil Uang? Ini Faktanya
Dalam menghadapi risiko investasi bodong seperti Smart Wallet, kehati-hatian sangatlah penting. Jangan biarkan diri Anda tergiur dengan janji-janji manis.
Skema ponzi dapat menyebabkan kerugian besar bagi para korban, dengan kerugian mencapai miliaran. Saatnya untuk lebih waspada dan tidak terjebak dalam jeratan investasi yang tidak jelas dan berisiko tinggi.
