BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) sepertinya ketar-ketir dengan kondisi stok beras dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 2024 ini. Selain, stoknya terbatas. Kemungkinan gejolak harga beras akan terus berlanjut selama suplai beras ke pasar belum dilakukan oleh Bulog.
Kondidisi ini dikarenakan pemerintah baru akan mendapatkan beras dari hasil panen raya pada April 2024 nanti. Sedangkan untuk beras impor kemungkinan akan datang mendekati lebaran nanti.
Masalah ini juga menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat dalam menghadapi kenaikan bahan pokok pada Ramadan dan Idul Firtri ini. Terlebih kenaikan harga bahan pokok ini memicu peningkatan inflasi.
Kenaikan inflasi di Jawa Barat ini terbilang besar menembus angka 3,02 persen. Angka ini lebih besar dari inflasi tingkat nasional yang mencapai 2,7 persen pada Januari lalu.
Meski begitu, disinggung mengenai keberadaan stok beras, Penjabat Gubenur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengklaim bahwa kondisi ketersedian pangan beras aman.
Menurutnya, Bulog Jabar akan terus menyuplai keberadaan beras untuk masyarakat dalam memenuhui kebutuhan di bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Bey juga menginginkan agar provinsi Jawa Barat yang dikenal sebagai lumbung pangan harus tetap dijadikan barometer dalam memberikan suplai beras nasional.
Untuk itu, Bey meminta untuk produksi pangan harus dilakukan peningkatan tiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitasisasi harga beras.
Dalam rapat itu terungkap, masyarakat masih sangat keulitan mendapatkan beras SPHP yang diproduksi oleh bulog. Hal ini terjadi karena jenis beras SPHP masih terbatas dan dikhususkan untuk masyarakat yang kurang mampu dan kalangan pedangan kecil.
Meski begitu, untuk memenuhi permintaan beras SPHP, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Bulog agar menyalurkan melalui ritel-ritel. NAmun, untuk melakukannya itu membutuhkan waktu. Disamping suplai yang terbatas.
“Datangnya beras sedikit-sedikit dan juga harus dilakukan pengepakan segala macam, jadi jumlahnya pun sedikit,” ujar Bey.
Bey menjamin, selain stok memadai. Harga beras akan terus ditekan dengan melakukan berbagai interversi dari pemerintah. Yaitu Operasi Pasar dan Gerakan Pangan murah melalui kegiatan bazar Ramadan.