PLN UP3 Cimahi Beri Tips Hindari Pemakaian Listrik Membengkak Selama Ramadan

JABAR EKSPRES – Tidak terasa Ramadan 1445 Hijriah telah tiba. Di bulan ini seluruh umat muslim di dunia tengah menjalankan ibadah puasa. Bahkan, di bulan suci ini sebagian muslim giat berlomba-lomba mencari pahala.

Beberapa ibadah yang kerap dilakukan selain berpuasa sebulan penuh, di bulan Ramadan umat muslim biasanya menjalani berbagai aktivitas lain seperti, ibadah tarawih, tadarus dan juga makan sahur serta buka puasa bersama.

Di Ramadan banyak kegiatan rumah tangga yang juga dilakukan malam hingga jelang subuh. Terutama saat jelang buka puasa hingga usai tarawih dan jelang sahur hingga usai waktu salat subuh.

Kegiatan-kegiatan itu pun tentunya akan berpengaruh pada penggunaan listrik. Sehingga, akan berakibat kepada pembayaran iuran listrik yang bakal membengkak dari biasanya.

Menanggapi hal tersebut, Manager PLN UP3 Cimahi Yusra Helmi mengakui jika setiap Ramadan intensitas penggunaan listrik kerap meningkat. Terutama di malam hari.

”Memang ada keunikan tersendiri konsumsi energi listrik selama bulan puasa,” ucapnya.

Menurut Yusra, selama bulan Ramadan terdapat dua kali peningkatan beban puncak dalam satu hari, yaitu pada saat waktu berbuka puasa hingga selesai melaksanakan sholat tarawih. Kedua saat melaksanakan makan sahur.

”Peningkatan ini tidak terjadi di hari-hari biasa, di luar bulan Ramadan,” ujar.

Yusra mengatakan, peningkatan penggunaan listrik di waktu tersebut biasanya tidak disadari oleh pelanggan. Sehingga, tak jarang dari para pelanggan yang mengeluhkan adanya peningkatan tagihan atau frekuensi peningkatan konsumsi listrik.

”Padahal bila kita perhatikan ada hal-hal tertentu yang bisa meningkatkan tagihan energi listrik. Salah satunya penggunaan listrik di malam hari,” bebernya.

Untuk menghindari peningkatan intensitas penggunaan energy listrik yang berpengaruh pada membengkaknya tagihan, masyarakat sebaiknya mengendalikan penggunaan listrik di malam hari dan memperhatikan beberapa hal seperti;

  • Mencabut stop kontak alat elektronik apabila sudah tidak digunakan.
  • Memastikan bahwa alat elektronik serta jaringan dalam instalasi rumah seperti kabel dan fitting lampu sudah berstandar SNI atau SLO.

”Sebaiknya pelanggan juga menggunakan energi listrik sesuai daya terpasang,” urainya.

Sementara jika bilamana pelanggan merasa daya yang tersambung masih kurang dan sering mengalami gejala MCB turun atau istilah yang lebih popular “Ngajepret”, sebaiknya dilakukan penambahan daya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan