JABAR EKSPRES – OSIS di SMAN 2 Cimahi telah menerapkan langkah-langkah konkret dalam menangani kasus bullying di antara siswa-siswi sekolah. Mereka menghadirkan inovasi-inovasi kreatif sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, yang mencerminkan semangat kreativitas dari para pelajar dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Para siswa memberikan edukasi melalui Instagram dan poster. Selain itu, jika masalah tersebut menjadi sangat serius, Badan Konseling (BK) akan mengambil alih dan menanganinya, serta memberikan nasihat hingga dikeluarkan Surat Peringatan.
Ketua Osis SMAN 2 Cimahi, Abhidal Muhammad Gazza mengatakan, mempromosikan anti perundungan melalui Instagram dan poster, serta edukasi yang disampaikan kepada seluruh siswanya.
BACA JUGA: Solihin GP Wafat di Usia 97 Tahun, Bey Machmudin: Kita Tentunya Kehilangan..
“Apabila sudah terlalu parah akan di ambil alih dan di tangani oleh BK dan diberi nasehat hingga turun Surat Peringatan (SP),” ucapnya pada Jabar Ekspress saat ditemui di SMAN 2 Cimahi, Selasa 5 Maret 2024.
Ketika ditanya mengenai kedisiplinan siswa, Abhidal menjelaskan mengenai program yang telah diimplementasikan oleh OSIS guna meningkatkan kedisiplinan di lingkungan sekolah. Abhidal juga berbagi mengenai respons yang diterima dari siswa terhadap program-program tersebut.
“Program yang kami lakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa melibatkan tindak lanjut terhadap siswa yang hadir terlambat pada Upacara Hari Senin. OSIS secara bergantian memantau gerbang setiap pagi untuk menegur siswa yang melanggar aturan, seperti menggunakan kaos kaki pendek, tidak memakai sabuk, atau memiliki rambut panjang, serta memastikan bahwa seluruh siswa mengikuti upacara,” ungkap Abhidal.
“Meskipun siswa mungkin merasa tidak senang dengan program ini, kami yakin bahwa kemajuan memerlukan komitmen yang kuat, bahkan jika itu berarti mengabaikan perasaan individu,” tegasnya.
Dalam menanggapi stereotip yang mungkin timbul dari sebagian siswa yang meragukan peran dan kontribusi OSIS di lingkungan sekolah, Abhidal merancang strategi khusus untuk mengatasi situasi tersebut.
“Dengan sikap yang penuh kesabaran dan ketulusan, kami menanggapi situasi tersebut tanpa terlalu terbebani olehnya, dan kami tetap melanjutkan pelaksanaan program-program yang telah kami rencanakan,” papar Abhidal.