JABAR EKSPRES – Pihak kepolisan masih menyelidiki kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan anak SD di Kabupaten Sukabumi pada Senin, 26 Februari 2024 lalu. Kejadian tersebut menimpa siswa-siswi di SD Nagewer dan MI Sudajaya Girang, Kabupagen Sukabumi.
Kanit III Tipidter Sat Reskrim Sukabumi Kota, Ipda Abduh mengatakan, kini pihanya telah melakukan upaya pendalaman pada pihak pedagang serta pihak toko yang menjual makanan tersebut.
“Intinya itu masih proses penyelidikan, Kita baru meriksa dari pedagang 2 orang, dari pihak guru 2 orang. Kalo pedagang sendiri kan itu beli dari pasar kita sudah periksa juga pihak pasar di jalan stasiun ituh, terus informasinya dapet dari distributor cianjur. Cuman dari kemasaan ada alamatnya kita akan undang, alamatnya itu dari bandung,” ujar Abduh saat dihubungi Jabar Ekspres.
Ia melanjutkan, pihaknya kini sedang menunggu hasil lab dari barang bukti atau jajanan yang diduga membuat para murid sekolah dasar merasakan mual hingga pusing. Hingga saat ini barang bukti tersebut di lakukan uji lab di Lapkesda Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Siswa SD di KBB Diduga Keracunan Jajanan Sekolah
Sementara itu, Kepala Puskesmas Karawang Kabupaten Sukabumi, Rita Hermawati mengatakan, jumlah siswa yang mengalami keracunan makanan tersebut berjumlah 32 murid dari dua sekolah dasar yang berbeda (sebelumnya dituliskan 28).
“Dari SD Nangewer itu 25 siswa, Kemudian untuk MI Cisarua itu ada 12 siwa,” ujarnya.
Ia menerangkan bahwa dari SD Nagewer para murid yang kercacunan makanan tersebut rata-rata sudah bersekolah kembali, namun ada juga korban yang masih menjalani perawatan.
“Di SD Nagewer yang belum masuk sekolah 7 orang, tadi oge ku ibu (tadi sama ibu) sempat dikunjungi. (Sedangkan di MI) ada satu orang yang masih dirawat di RS Bunut, kemungkinan hari ini sudah pulang walaupun masih ada gejala tapi insyaallah semoga hari ini bisa pulang,” terangnya.
Rita menyebut bahwa saat kejadian keracunan makanan tersebut, para murid yang mengalami gejala pusing dan mual langsung di larikan ke puskesman, kemduan ada juga yang dirujuk ke pusat kesehatan atau RSUD Syamsudin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.