Imbas Lonjakan Kasus DBD di Kota Bogor, Komisi IV Minta Puskesmas Jemput Bola hingga Soroti Soal Anggaran

JABAR EKSPRES – Melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga menimbulkan korban jiwa di kota hujan memantik sorotan Komisi IV DPRD Kota Bogor.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie P Sultani mengaku turut prihatin atas tingginya angka kasus DBD tersebut di awal tahun 2024 ini.

Untuk itu pihaknya mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk bergerak cepat melakukan tindakan dan pencegahan terhadap penyebaran kasus tersebut.

“Dalam hal ini pemerintah kota harus menyikapi dengan serius, melakukan upaya-upaya pencegahan sehingga penyebaran DBD ini tidak terus menerus mewabah di tengah masyarakat,” kata Devie kepada Jabar Ekspres dikutip Selasa, (27/2).

BACA JUGA: Perempuan Lebih Rentan Cemburu pada Teman di Medsos, Terutama Generasi Muda

Di satu sisi, dirinya menilai, munculnya kasus DBD memang kerap terjadi di manapun dan kapanpun. Namun ia menggaris bawahi bahwa faktor cuaca di masa pancaroba ini harus benar-benar menjadi pekerjaan rumah bersama terlebih Kota Bogor dikenal sebagai kota hujan.

Devie juga berharap, agar ratusan pasien yang dilaporkan terjangkit DBD khususnya anak-anak dapat tertangani, sehingga tidak lagi menimbulkan korban jiwa.

Pemerintah, lanjut dia, harus melakukan pemetaan di wilayah-wilayah yang terdapat kasus DBD untuk dilakukan penindakan segera, termasuk pencegahan untuk di wilayah yang belum ada kasus DBD.

BACA JUGA: Pentingnya Ruang Hijau dalam Merawat Kesehatan Mental Anak-Anak

Ia meminta, petugas layanan kesehatan kesehatan di seluruh puskesmas se-Kota Bogor berperan aktif jemput bola atau turun aktif ke lapangan untuk lebih memasifkan program pencegahan dan mendata hingga memastikan kondisi masyarakat.

“Jadi dinkes dan puskesmas harus turun langsung ke masyarakat, lakukan apa yang harus dilakukan untuk menyikapi dan melakukan pencegahan penyebaran DBD ini,” tegas Devie.

Selain itu, Politisi Partai NasDem ini juga menyinggung soal anggaran Dinkes yang cukup besar, terlebih tidak terdampak refocusing.

Dengan demikian, menurut dia, Dinkes harus melakukan upaya pencegahan yang serius karena dalam hal ini tidak hanya menyangkut kesehatan warga, melainkan nyawa orang lain.

BACA JUGA: Kabar Gembira! KIP Kuliah 2024 Cair Maret, Langsung ke Rekening!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan