Siapkah Indonesia Bergabung dengan BRICS? Pengamat Sebutkan Dua Syarat Krusial

Siapkah Indonesia Bergabung dengan BRICS? Pengamat Sebutkan Dua Syarat Krusial
Siapkah Indonesia Bergabung dengan BRICS? Pengamat Sebutkan Dua Syarat Krusial. (Antara)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Seorang pengamat geopolitik dari Global Future Institute (GFI) Hendrajit menyoroti dua syarat yang harus dipertimbangkan apabila Indonesia ingin bergabung dengan organisasi antarpemerintah BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

“Untuk menjadi dasar pertimbangan Indonesia gabung BRICS, para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan kebijakan luar negeri perlu mensyaratkan dua hal,” ujarnya.

Pertama adalah pentingnya mengaktualisasikan dan merevitalisasi kebijakan politik luar negeri yang bersifat bebas aktif, guna menanggapi tantangan dan perubahan tren global yang sedang berlangsung saat ini. Kedua, adalah menjadikan geopolitik sebagai elemen penting dalam proses pengambilan keputusan strategis dalam bidang kebijakan luar negeri.

Baca Juga:Xiaomi Hadirkan 3 Smartwatch Canggih untuk Pecinta Olahraga dengan Harga BersahabatXiaomi 14 Ultra: Impian Para Fotografer dengan Sensor Kamera 1 Inci dan Lensa Leica

Hendrajit menyampaikan pandangannya ini dalam sebuah presentasi pada diskusi kelompok dengan tema “Bergabungnya Indonesia Dalam BRICS: Peluang dan Tantangan”, yang diadakan oleh Indonesia Consulting Group (ICG) di Jakarta pada Jumat (23/2).

Mengetahui kondisi geografis Indonesia secara komprehensif juga perlu disertai dengan pemahaman yang mendalam mengenai kekayaan alam dan potensi sumber daya manusianya di setiap daerah, karena setiap daerah memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda, yang dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungannya.

Selain memahami kondisi dan potensi geografis Indonesia, pemangku kepentingan juga perlu memperhatikan dan memahami secara strategis konfigurasi geopolitik global, yang tidak hanya terbatas pada aspek politik dan ekonomi, tetapi juga meliputi tren perubahan dalam perkembangan sosial budaya.

“Bahkan tren inilah yang kerap menyebabkan peristiwa tak terduga dan tak bisa diprediksi sebelumnya,” katanya.

0 Komentar