Program Pekarangan Pangan Lestari Bantu Tangani Stunting

JABAR EKSPRES – Penanganan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, tetapi perlu kolaborasi semua pihak agar bisa berjalan maksimal.

Hal ini yang diterapkan Pemerintah Kota Banjar dengan berkolaborasi antar OPD serta stakeholder hingga masyarakat. Mulai dari kolaborasi data hingga penanganan di lapangan guna mencegah tumbuhnya kasus stunting di Kota Banjar.

“Sehingga penanganan stunting tidak hanya oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) tetapi semua OPD di Kota Banjar harus berkolaborasi sesuai dengan tugas pokok masing-masing instansi. Seperti penanganan stunting yang dilakukan kami, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dapat menyuplai kebutuhan gizi dan nutrisi keluarga rawan stunting (KRS),” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar Yoyon Cuhyon, Selasa 13 Februari 2024.

Program P2L ini kata dia, menggandeng Kelompok Wanita Tani mengolah dan memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah yang tidak produktif menjadi produktif dengan ditanami sayur mayur dan palawija.

BACA JUGA: Ribuan Lembar Kertas Suara Dibakar di Tasikmalaya, Kenapa?

Yoyon menjelaskan, pemilihan lokasi untuk program P2L ini tentunya disekitarnya terdapat keluarga rawan stunting. Sehingga keberhasilan pemanfaatan program pekarangan pangan lestari ini mampu mengurangi angka Keluarga Rawan Stunting di daerah tersebut.

“Pemilihan lokasi program P2L sendiri juga kami berkolaborasi dengan OPD terkait. Sehingga tidak sembarang, dan manfaatnya tidak hanya untuk KWT tetapi membantu keluarga rawan stunting dalam pemenuhan gizi mereka,” kata Yoyon.

Tahun 2024 ini, kata Yoyon, pihaknya mendapat dukungan bantuan untuk pelaksanaan program P2L sebanyak 7 titik. Dimana lokasi tersebut sudah diluruskan daerah yang banyak keluarga rawan stunting. Ketujuh titik tersebut yakni Kelurahan Hegarsari 2 KWT, Kelurahan Mekarsari 2 KWT, Desa Kujangsari 2 KWT dan Kelurahan Karangpanimbal 1 KWT.

“Program ini nantinya bantuan itu diberikan langsung ke KWT untuk pembangunan rumah bibit, tempat menyemai. Nantinya bibit itu dibagikan ke semua anggota KWT untuk ditanam di pekarangan rumah. Hasilnya bisa mereka manfaatkan untuk pemenuhan ekonomi anggota, kelompok serta membantu pemenuhan gizi para keluarga rawan stunting di sekitarnya. Sehingga tidak hanya Pemkot, masyarakat melalui KWT ikut membantu pemerintah dalam penanganan stunting dan Kota Banjar bisa zero stunting,” kata Yoyon.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan