Tawuran Berujung Maut, Satu Pelajar Asal Sukabumi Tewas

JABAR EKSPRES – Satu pelajar meninggal dunia setelah terlibat tawuran antar kelompok di Sukabumi.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Jum’at (9/2) sekira pukul 17.30 WIB, di Kampung Lebak Muncang, RT 39 RW 19, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

KBO Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota, IPTU Agus Israwan memaparkan, peristiwa tersebut sudah direncanakan antar kedua belah pihak untuk melakukan tawuran, dalam duel tersebut MRA (17 tahun) harus kehilangan nyawanya.

“Mereka janjian duel itu melalui Direct Message (DM) Instagram, kejadiannya bermula dari salah satu sekolah SMP mengadakan janjian duel dengan salah satu sekolah SMP di Gunungguruh,” dalam keterangannya yang dikutip Jabar Ekspres para Senin (12/2).

BACA JUGA: Siap Jaga Kondusifitas Pemilu di Bandung, 19.725 Personel Gabungan Dikerahkan

Agus menjelaskan bahwa pada saat itu MRA hanya berbekal pisau dapur yang dijadikan senjata untuk melakukan duel, ia mengalami luka sabetan celurit di bagian paha serta betis sebelah kiri.

“Pelaku sempat ditusuk pada bagian kepalanya oleh korban namun tidak terluka, sebab saat duel pelaku menggunakan helm,” ujarnya.

Pasca duel yang berujung maut tersebut MRA kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dikarenakan kehabisan darah, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.

“Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Betha Medika, tapi sudah meninggal dunia dalam perjalanan. akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin Kota Sukabumi untuk dilakukan visum,” tuturnya.

BACA JUGA: Viral! Netizen Berbondong-Bondong Nonton Film Dokumenter Dirty Vote, Kenapa?

MRA juga mendapatkan luka serius lainnya yang terdapat pada dagu sebelah kiri, luka sayat di bagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan.

Masih kata Agus, dari keterangan sementara yang pihaknya peroleh, bahwa tawuran yang berujung maut itu bermula dari kebutuhan konten.

Ia melanjutkan, bahkan kedua belah pihak telah melakukan perekaman aksi tersebut, yang mana untuk menunjukkan eksistensi antar sekolah.

“Motifnya hanya nantang duel antar sekolah, ego mereka nunjukin eksistensi untuk memenangkan gengsi dan ketenaran nama kelompok sekolah mereka, dari mereka ada yang bagian operator live streaming di akun Instagram,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan