Eulis bersama pimpinan merencanakan untuk melanjutkan program yang sebelumnya tertunda. Mereka akan membentuk tim jurnalis yang terdiri dari anggota kader pokja jurnalis, yang akan bertanggung jawab pada bidang tertentu.
“Bukan hanya mengekspos di internal, dan melatih mereka ke luar, misalnya Wali Kota, DPRD dan tokoh yang penting,” ungkap Eulis.
“Biar mereka ada pressure, biar potensi akan tergali. Kami akan mengajak mereka ke level tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Indri (14) sangat bersyukur karena berhasil mendapatkan kesempatan menjadi salah satu peserta pelatihan jurnalistik.
“Tentunya sangat bermanfaat, materi yang di dapat, dan segala materi yang saya anggap asing tentu sangat mudah dimengerti,” ungkap siswi kelas 8 tersebut.
Meski awalnya bercita-cita menjadi dokter, Indri kemudian merasa tertarik dengan dunia jurnalistik setelah mengikuti pelatihan dalam bidang tersebut.
“Tapi dengan mendengar tentang jurnalistik jadi sangat tertarik, karena saya rasa wawancara termasuk sosialisasi jadi saya bisa dapat informasi yang banyak,” pungkas Indri. (Mong)