Menteri LHK RI Apresiasi Kerja Keras Taman Safari Indonesia Jalankan Program Konservasi hingga Edukasi Satwa!

Menteri Siti menuturkan, perlu dibangun sebuah konsep Akademia Konservasi dimana para staf pengelola dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan dalam pengelolaan satwa.

Kemudian, pengetahuan dan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya antara lain seperti kurator, keeper, studbook keeper, dan penggunaan teknologi pengembangbiakan dapat berbagi pengetahuan dengan LK lain, penangkar atau bahkan petugas-petugas konservasi di lapangan.

Dirinya juga menegaskan bahwa dari banyaknya peran dan fungsi penting yang diemban oleh LK, menuntut agar lembaga ini dikelola secara profesional, menyediakan sarana prasarana representatif, serta staf pengelola yang memiliki keahlian di bidangnya.

“Saya kira kebutuhan-kebutuhan pendidikan dan pelatihan terkait konservasi spesies satwa liar bisa diintegrasikan disini, termasuk pengembangan akademik konservasi. Dalam pelaksanaannya bisa dibangun dalam skema kerjasama KLHK, Universitas/PT, dan TSI sebagai lembaga konservasi,” tandas Siti.

BACA JUGA: Cara Nyoblos Surat Suara yang Sah di TPS saat Pemilu 2024

Menjawab keinginan Siti tersebut, Direktur Taman Safari Indonesia (TSI), Jansen Manansang, mengaku sangat siap menjadi fasilitator untuk mendukung terwujudnya wadah akademik untuk mendidik dan melahirkan bibit-bibit praktisi yang siap berkarir di dunia konservasi dan edukasi di bidang kesatwaan.

“Kami berterima kasih atas apresiasi dari Bu Menteri. Terkait keinginan mendirikan sekolah khusus untuk melahirkan keeper-keeper satwa yang akan membantu keberlangsungan lembaga konservasi tentu kami sangat siap. Terlebih saat ini, program-program penelitian dan pelatihan untuk eksternal juga sudah berjalan bagus,” ungkap Jansen Manansang.***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan