JABAR EKSPRES – Maruarar Sirait anggota DPR RI dari Partai PDIP mengundurkan diri.
Pengunduran Maruarar Sirait ini menjadi dinilai berdampak serius khususnya kepada beberapa kader PDIP yang juga ikut mengundurkan diri.
Diketahui sebanyak 100 lebih kader di Majalengka mundur akibat dampak dari mundurnya Maruarar Sirait.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai PDIP Kabupaten Bandung Harjoko menyampaikan di Kabupaten Bandung tidak ada dampak akibat mundurnya Maruarar Sirait.
Menurutnya, para kader PDIP di Kabupaten Bandung tidak termakan hal itu dan tetap solid.
“Alhamdulilah kalau di Kabupaten Bandung sampai saat ini kadernya cukup solid tidak ada pergerakan pengunduran diri seperti yang lain,” ujar Harjoko saat dihubungi, Jumat (19/1/2024).
Harjoko menjelaskan, memang di Kabupaten Bandung ada beberapa kader yang keluar dan masuk, namun hal tersebut jauh sebelum mundurnya Maruarar Sirait.
“Iya betul itu jauh sebelum, itu cuman awal-awal pencalonan Pileg saja ada yang masuk dan keluar gitu. Biasa kan Pileg cari no kesana kesini itu mulai dari setahun yang lalu,” jelasnya.
Harjoko menambahkan, menurut informasi saat ini hanya ada beberapa kader yang keluar masuk dan saat ini kebanyakan menjadi Caleg.
“Sejauh saya tau yang di Kabupaten Bandung yang dari PSI masuk satu, PKB satu, yang keluar ke Golkar satu, ke PSI satu jadi imbang kira-kira. Ini yang terpantau dan kebanyakan jadi caleg ya,” tambahnya.
Harjoko menyebut, sejauh ini baik yang menjadi caleg atau tidak, di Kabupaten Bandung sendiri terbilang aman dan tidak ada yang keluar.
Menurutnya, kejadian di Majalengka yang keluar dari kader Partai setelah Maruarar Sirait mundur merupakan sayap-sayapnya dan bukan struktur partai.
“Di majalengka juga itu mah hanya sayap-sayapnya saja bukan struktur partainya. Kalau sayap-sayap itu kan sebetulnya mereka belum selalu punya KTA sebenarnya,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan, jika para sayap kader PDIP di Kabupaten Bandung sangat solid dan tidak seperti di Majalengka, bahkan ada juga dari sayap-sayap tersebut yang menjadi caleg.
“Ada, cuman di kita solid sayap-sayapnya bagus gitu nggak kaya di Majalengka. Malah ada yang dari sayap-sayap itu jadi caleg juga kalau dikita,” pungkasnya.