Suara NU adalah Kunci Menangkan Pemilu?

JABAR EKSPRES – Nahdlatul Ulama atau yang biasa dikenal dengan NU merupakan salah satu organisasi islam yang memiliki basis yang cukup besar di Indonesia. Organisasi ini dikenal dengan keloyalannya terhadap perkataan atau perintah dari pemimpinnya.

Dengan keadaan seperti itu, tak ayal jika NU menjadi sasaran untuk menjadi lumbung suara dalam suatu kontestasi politik. Bahkan, hal ini telah menjadi tradisi ketika kontestasi politik berlangsung, baik itu pemilihan bupati/wali kota, pemilihan gubernur, atau pun pemilihan presiden.

Dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini, suara NU diperebutkan oleh dua pasangan calon (Paslon), yakni 01 (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) dan 03 (Ganjar Pranowo dan Mahfud Md). Hal ini tentunya disebabkan oleh pengaruh calon wakil presiden (Cawapres) yang memiliki pengaruh yang cukup kuat.

BACA JUGA: Asal Muasal El Chef, El Gemoy, dan El Chudai: Julukan untuk Para Capres

Mengapa Suara NU Diperebutkan?

Berdasarkan penjelasan dari Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaedilah Badrun, ada 3 alasan mengapa suara Nahdlatul Ulama selalu menjadi primadona saat Pemilu:

  1. Jumlah anggota masyarakat Islam terbesar di Indonesia.
  2. Budaya politik yang tergantung kepada ulama atau pemimpinnya sehingga mudah dimobilisasi oleh mereka yang menjadi teladan.
  3. Pandangan keagamaan relatif moderat dan toleran sehingga mudah menerima pandangan politik yang baru.

Bukti Pengaruh Suara NU

Sekilas kembali menuju Pilpres 2019. Kala itu, Presiden Joko Widodo memiliki 56 persen suara masyarakat NU. Hal ini berdasarkan data exit poll dari Indikator Politik Indonesia.

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, perolehan suara organisasi itu yang dimiliki oleh Presiden Jokowi tidak lepas dari peran wakilnya, KH. Ma’ruf Amin yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama.

BACA JUGA: Survey IPO: AMIN Tempel Ketat Prabu dan Ada Peluang Comeback di Putaran 2

Berebut Suara NU di Pilpres 2024

Dalam Pilpres 2024, setiap paslon memiliki gandengan yang mempunyai pengaruh cukup kuat di NU. Tidak hanya itu, bahkan mereka juga memasukkan unsur-unsur organisasi tersebut dalam timsesnya.

Melihat Paslon 01, ada sosok Muhaimin Iskandar yang merupakan cucu dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, yakni KH. Bisri Syansuri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan