Menilik Kampanye Kreatif Ala Juwanda

JABAR EKSPRES  – Bermula dari keinginan untuk menggapai seluruh calon pemilih secara efektif. Calon Anggota DPRD Kota Bandung Dapil 1, Juwanda melakukan kampanye kreatif lewat leaflet atau selembaran kertas lipat kecil yang dikemas secara menarik.

Menurutnya, pemilihan legislatif cenderung lebih memberi tantangan. Lantaran jumlah kandidat yang luar biasa banyak, justru dapat membingungkan para calon pemilih. Pesaing, kata Juwanda, bahkan hampir mencapai ratusan calon yang tertera dalam surat suara nanti.

“Belum dalam konteks perhatian. Harus bersaing perhatian dengan calon legislatif provinsi dan calon DPR RI juga ya. total 250 ya. Belum lagi DPD,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres di Sekretariat Juwanda, Kota Bandung, pada Kamis (18/1).

“Jadi mungkin masyarakat itu disodorkan oleh 500 lebih nama. Itu, kan, ada calon pes dari legislatif dan agenda Pilpres juga ya. Itu sangat membuat masyarakat kebingungan,” tambahnya.

Sehingga apabila melihat kondisi yang terjadi, dirinya enggan untuk melakukan kampanye seperti kebanyakan calon legislatif (caleg). Seperti diantaranya mengambil jalan singkat dengan pola transaksional. Baik itu serangan fajar maupun bagi-bagi sembako.

Terlebih, banyak juga warga-waga selama 5 tahun lalu yang tidak tersentuh oleh kampanye caleg. Sehingga dirinya menciptakan kampanye kreatif supaya tidak membingungkan dalam memilih caleg. Hal inipun sekaligus berkampanye dengan cara yang tidak sekadar menggunakan pola transaksional.

“Sehingga saya membuat dan mungkin saya nggak tahu ada berapa banyak yang bikin brosur ya. Karena kebanyakan orang jarang bikin brosur. Bikinnya kertas suara aja kan. isinya cuman ajakan mencoblos saja,” jelas Juwanda.

“Kalau saya nggak, kalau saya di brosur ini ada edukasi soal kondisi Bandung yang sedang tidak baik-baik saja. Saya menjelaskan juga Bandung itu harusnya gimana. Saya pun menjelaskan rekam jejak saya apa, bahwa saya bukan yang datang tanpa karya,” sambungnya.

Menariknya, bentuk brosur yang sering dibagikan Juwanda, persis seukuran dengan smartphone atau ponsel pintar bermerk iPhone. Hal ini bahkan diaplikasikan pada lembar terakhir brosur yang memperlihatkan bagian belakang gawai pintar tersebut.

Juwanda tidak menyangka, brosur yang bermodelkan iPhone justru memberi kesan bagi para calon pemilih atau warga daerah pilihannya, Coblong, Cidadap, Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Sumur Bandung, dan Bandung Wetan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan