BOGOR, JABAR EKSPRES – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, menyoroti potensi gangguan kelancaran pemilu akibat cuaca ekstrem pada periode puncak musim hujan Januari-Februari 2024. Dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk mengantisipasi dengan menjauhkan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari area rawan longsor.
Selain itu, Rudy menekankan perlunya memastikan akses pemilih ke TPS tidak terkendala oleh faktor cuaca. Ia juga meminta agar keamanan pemindahan lokasi kotak suara dari TPS ke tempat yang sudah ditentukan dapat dijamin.
“Sebagaimana kita sadari, Januari hingga April kedepan masih musim hujan, dan beberapa lokasi di daerah kita masuk kategori rawan bencana,” kata Rudy Susmanto, Jumat 18 Januari 2024.
Pernyataan Rudy didasari oleh prediksi cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Informasi cuaca BMKG ini harus jadi masukan bagi kita semua dalam hal aspek non teknis dalam penyelenggaraan pemilu,” imbuh dia.
Sebagai informasi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, membenarkan adanya potensi cuaca ekstrem dengan bencana hidrometeorologi basah seperti hujan sedang-ekstrem dan angin kencang. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada dasarian 3 Januari hingga dasarian 1 Februari 2024, dengan musim hujan secara umum berlangsung hingga April 2024.
Guswanto menjelaskan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh aktivitas Monsun Asia, tekanan rendah di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan Samudera Hindia Barat, serta adanya gelombang atmosfer yang meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan dan angin kencang. Dalam beberapa hari ke depan, beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi mengalami hujan lebat.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Bogor pun telah melatih anggotanya untuk menyelamatkan kotak duara dan Petugas KPPS bilamana bencana datang pada saat digelarnya pesta demokrasi 5 tahunan ini.
BACA JUGA: Pj Bupati Bogor Pastikan BPBD Siap Siaga Antisipasi Bencana
Kabid Ratik pada BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani menyebut, pihaknya telah melakukan pelatihan penyelamatan kotak TPS dan Petugas KPPS kepada setiap anggota yang bertugas.
“Kami sudah melakukan pelatihan penyelamatan kotak TPS beserta anggota KPPS, misalnya penyelamatan di air atau pun wilayah terjal (bila terjadi bencana),” kata Adam.