JABAR EKSPRES – Yosritzal, Pakar transportasi publik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat menegaskan proyek pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik di Kota Padang penting untuk segera diimplementasikan, dengan tujuan untuk mencegah bertambahnya jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.
“Kalau kita lihat data angka kecelakaan lalu lintas di Sitinjau Lauik, maka pembangunan jalan layang ini sudah mendesak,” jelas Yosritzal, di Padang, Rabu (17/1/2024), dikutip dari Antara News.
Menurut Yosritzal, telah banyak peristiwa kecelakaan lalu lintas terutama bagi kendaraan bertonase besar yang diakibatkan rem blong atau tidak mampu menanjak jalan Sitinjau Lauik yang ekstrem. Lalu, belum lagi adanya potensi terjadinya longsor yang sewaktu-waktu akan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Terutama jalan tersebut merupakan salah satu rute (lintas tengah) yang menghubungkan antara Kota Padang dengan Solok, Provinsi Jambi bahkan ke Pulau Jawa. Dengan begitu, artinya volume kendaraan yang melintas di jalan Sitinjau Lauik cukup tinggi.
Karena hal tersebut, menurut Yosritzal, pemerintah pusat khususnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baiknya harus lebih memprioritaskan Jalan Layang Sitinjau Lauik.
Menurut dosen Departemen Teknik Sipil Unand tersebut, jika kendaraan yang bertonase tinggi memilih jalur alternatif lewat Kota Padang Panjang maka hal tersebut akan terkendala oleh jembatan kereta api yang rendah.
“Jadi, ada di satu titik kendaraan besar sering tersangkut, bahkan ada yang tidak bisa melintas karena terhambat jembatan kereta api,” ungkapnya, dikutip dari Antara News.
Pada sebelumnya, pemerintah atau pemangku kepentingan yang terkait pernah untuk mengusulkan pembukaan jalur alternatif Sitinjau Lauik via Lubuak Minturun yang akan tembus ke Nagari (Desa) Paninggahan, Solok.
“Informasi yang saya dapat, itu terkendala masalah hutan lindung dan membutuhkan biaya besar sehingga batal,” jelasnya, dikutip dari Antara News.
Andre Rosiade, selaku anggota Komisi VI DPR RI asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan bahwa pembangunan flyover atau Jalan Layang Sitinjau Lauik yang pembangunannya sempat direncanakan pada Desember 2023 itu terkendala di Kementrian Keuangan.