Review Film Ancika: Sebuah Kisah Dilan di Tahun 1995 Setelah Putus Dari Milea

Keunggulan Desain Produksi dan Sinematografi

Namun, tim desain produksi, art, sinematografi yang dipimpin oleh Roy Lolang, editing, dan tata musik patut mendapatkan apresiasi. Mereka bekerja dengan sangat baik untuk menciptakan Ancika 1995 sebagai film yang ringan namun tetap memiliki kedalaman yang cukup.

Harapan untuk Sekuel

Dengan kualitas Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 yang seperti ini, harapan saya adalah agar pihak studio tidak menurunkan standar jika mereka memutuskan melanjutkan kisah ini dalam bentuk sekuel atau film lepasan. Meski ada beberapa bagian cerita yang dapat menjadi film lepasan, saya berharap MD Pictures dan Enam Sembilan Production tetap menjaga standar yang sudah dihasilkan oleh Ancika 1995.

Biaya produksi yang mungkin mencapai puluhan miliar rupiah dianggap sepadan dengan hasil yang telah dicapai. Kini, kita tinggal menantikan keputusan bisnis dari Manoj Punjabi dan Budi Ismanto sebagai produser setelah Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 sukses tayang di bioskop.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan