JABAR EKSPRES – Smart Wallet, sebuah aplikasi investasi aset kripto, mengklaim mampu menggandakan uang para penggunanya.

Namun sebenarnya, aplikasi ini memanfaatkan uang setoran dari anggotanya untuk membayar anggota lainnya.

Baca juga : Skema Ponzi Aplikasi BBH Terbongkar, Janjikan Keuntungan Besar Setelah Investasi

Meskipun beberapa pengguna mungkin telah menerima pembayaran dari aplikasi ini, tetapi bijaksana untuk tidak tergoda dan berinvestasi di aplikasi tersebut.

Mengapa Investasi di Aplikasi Smart Wallet Diragukan?

Dengan janji keuntungan sebesar 2% per hari, Smart Wallet terdengar sangat menggiurkan. Namun, jika klaim tersebut benar, Menteri Keuangan Indonesia dapat menggunakan aplikasi ini untuk melunasi hutang negara dengan cepat.

Namun kenyataannya, aplikasi Smart Wallet hanyalah investasi palsu yang tidak mungkin mendapatkan kepercayaan dari pejabat keuangan tingkat tinggi.

Risiko Tinggi dalam Aset Kripto

Investasi dalam aset kripto memang membawa risiko tinggi, dan banyak aplikasi serupa seperti Ajib Crypto dan Indodak Binance Opportunities beredar.

Sebelum terjun ke dunia investasi, bijaksana untuk mempelajari dan membandingkan aplikasi ini dengan yang resmi dan berlisensi.

Hindari jebakan aplikasi bodong yang tidak diketahui legalitasnya. Meskipun mengklaim dapat membayar, sebenarnya hanya akan terus beroperasi dengan memperdaya lebih banyak anggota.

Kenali Tanda-tanda Aplikasi Penipuan atau Scam

Aplikasi Smart Wallet menunjukkan tanda-tanda penipuan, seperti merekrut karyawan dengan iming-iming hadiah, mengadakan event dengan hadiah-hadiah menggiurkan, kesulitan penarikan, dan menuntut deposit untuk mengaktifkan akun.

Saat fitur terbaru muncul dan pengguna tidak dapat masuk ke aplikasi, kemungkinan besar aplikasi tersebut akan menghilang dan membawa kabur semua dana yang terkumpul.

Oleh karena itu, disarankan untuk berhenti berinvestasi di Smart Wallet agar tidak terjebak dalam praktik penipuan semacam itu.