JABAR EKSPRES – Maraknya investasi online yang scam dan merugikan puluhan ribu orang, membuat orang yang sedang belajar investasi menjadi ketar-ketir. Salah satunya para anggota aplikasi penghasil uang BBH.
Aplikasi penghasil uang BBH, juga disebut menjadi salah satu yang tidak lama lagi akan mengalami scam, atau menipu para anggotanya.
Hal ini karena BBH juga menggunakan skema yang sama dalam perekrutan anggota dan memberikan keuntungan untuk anggotanya, yakni skema ponzi.
Banyak yang salah paham, karena BBH menyebut bahwa mereka bukanlah investasi namun perusahaan memperkerjakan anggotanya, sehingga sistem keuntungan juga disebutnya sebagai gaji.
Baca juga : Daftar Aplikasi Penghasil Uang yang akan Menyusul Scam Menurut Roy Shakti, Ada BBH, TRA Hingga Maersk
Bahkan slogannya juga “Memberantas pengangguran”, sehingga terkesan bahwa aplikasi penghasil uang ini benar-benar sebuah perusahaan yang memberikan kesempatan kerja paruh waktu dengan gaji tinggi.
Sementara pekerjaannya terbilang sangat mudah, yakni hanya mendownload beberapa aplikasi dalam sehari sesuai dengan level yang dimiliki.
Untuk anggota barunya, masih disebut dengan karyawan magang, dimana harus mengerjakan tugas mendownload 5 aplikasi perharinya selama periode magang 4 hari.
Untuk upah medownload satu aplikasi akan mendapatkan Rp2.200 sehingga dalam satu hari, karyawan magang akan mendapatkan gaji Rp11.000.
Namun jika masih berada pada level magang, tidak dapat melakukan peranikan uang. Penarikan bisa dilakukan jika sudah naik level.
Dan untuk naik level member harus menyetorkan jaminan, dimana setiap levelnya, jaminan akan menjadi semakin besar dan keuntungan juga semakin tinggi. Bahkan gaji bisa diberikan secara harian, bulanan hingga tahunan.
Dari sini sudah mulai terbaca, bahwa aplikasi penghasil uang BBH ternyata menggunakan skema ponzi, dimana gaji yang diberikan untuk karyawannya merupakan uang jaminan dari karyawan atau member lainnya.
Baca juga : Investasi Penghasil Uang BBH Tak Bisa Diakses, Benarkah Sudah Scam?
Hingga hari ini member aplikasi ini mengaku masih bisa menarik uang , meski diakuinya sangat sulit untuk bisa masuk atau mengakses aplikasi tersebut.
Namun digrup WA dan Telegram para adminnya diketahui masih aktif memberikan informasi dan menajab pertanyaan dari member.