JABAR EKSPRES – Ketika mendengar kata demensia, biasanya yang terlintas di benak kita mungkin orang tua yang sudah pikun dan perlu bantuan orang disekitarnya.
Demensia sendiri merupakan sebuah kondisi dimana penderitanya mengalami penurunan daya ingat serta kemunduran fungsi otak dan cara bepikir.
Teringat beberapa waktu lalu, video rekaman jemaah haji lansia asal Indonesia yang viral karena meminta turun dari pesawat secara mendadak untuk memberi makan pakan ternaknya yang berada jauh di kampung halamannya. Seperti itulah kondisi penderita demensia yang umumnya diderita oleh lansia.
Namun saat ini, lansia bukan hanya golongan yang dapat menderita penyakit demensia, tetapi juga bergeser ke usia muda. Dimana penderita demensia di usia muda mulai menunjukan gejala penyakit dibawah usia 65 tahun.
Demensia seringkali memiliki gejala yang berbeda pada penderita usia muda, meskipun penyakit tersebut disebabkan oleh penyakit yang sama dengan penderita lansia.
BACA JUGA: Istri Bruce Willis Siap-Siap Hadapi Demensia dengan Kasih Sayang Penuh
Biasanya ciri khas penderita demensia adalah ketidakmampuan seseorang melakukan kegiatan sehari-hari akibat berkurangnya kemampuan kognitif yang ia miliki.
Namun pada penderita muda, gejala awal demensia biasanya ditandai dengan berbagai penyakit penyebab. Tidak ada gejala awal yang berhubungan dengan memori, dampak besar pada gerakan, berjalan, koordinasi, ataupun keseimbangan.
Demensia pada usia muda sendiri memiliki kemungkinan besar disebabkan oleh komponen genetik, sehingga hal ini mempengaruhi 10% kasus demensia di usia muda. Hal inilah yang membedakan demensia di usia muda dengan penderita di usia lanjut usia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh David Llewellyn, seorang ahli epidemiolodi di Universitas Exeter Inggris, mengungkapkan bahwa demensia pada usia muda berkaitan dengan faktor-faktor seperti gaya hidup, status sosial ekonomi yang rendah, isolasi sosial, stroke, diabetes, penyakit jantung, dan juga depresi.
BACA JUGA: Kena Demensia, Begini Kondisi Bruce Willis Saat Ini
Satu hal yang menarik, menurut David, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang hingga berat berkolerasi dengan penurunan resiko demensi. Sedangkan penyalahgunaan alkohol meninkatkan resiko dari demensia itu sendiri.