BANDUNG – Ketua Tim Pemenangan Daerah atau TPD Jabar Ganjar Pranowo-Mahfud MD Ono Surono meminta kepada para relawan untuk mengambil hati masyarakat di basis-basis yang belum tergarap oleh calon anggota legislatif maupun partai politik.
Hal ini, diutarakan Ono, guna memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga tersebut di Pemilihan Presiden 2024.
“Dengan 52 hari lagi kita ingin mempunyai pergerakan bersama antara struktural dan relawan yang secara masif, yang bisa masuk tak hanya ke basis desa dan kelurahan, RT/RW, tapi bisa juga masuk ke basis-basis TPS yang jumlahnya 140 ribu lebih yang tersebar di Jawa Barat,” ujarnya, usai Rapat Konsolidasi TPD Jabar dan TPC Ganjar-Mahfud se-Jawa Barat, di Hotel Horison Bandung, Minggu 24 Desember 2023.
Saat disinggung mengenai Prabowo Subianto yang unggul di Jawa Barat pada dua pemilihan presiden sebelumnya, Ono tetap optimistis jika pasangan Ganjar-Mahfud bisa menang di wilayah ini. Terlebih, dia menilai, kondisi politik di Jawa Barat sangat dinamis dan tidak menjadi basis partai politik manapun.
“Prabowo menang di Jawa Barat pun tidak signifikan dengan hanya dua pasang calon. Pak Jokowi saat itu dianggap tidak punya basis di Jawa Barat, tapi Prabowo hanya bisa meraih suara sekitar 59 persen. Faktanya, saat ini kalau kita lihat berdasarkan survei yang mereka buat, jika kekuatan Jokowi dan Prabowo menyatu di Jawa Barat harusnya 100 persen, ternyata survei mereka pun belum 100 persen, masih di bawah 40 persen di Jawa Barat maupun secara nasional,” bebernya.
Maka itu, dirinya mengibaratkan kondisi perpolitikan di Jawa Barat seperti hutan belantara. Dalam artian siapapun masih berpeluang untuk memenangkan kontestasi Pilpres di wilayah ini.
“Dan Ganjar-Mahfud saya yakin dari berbagai macam yang sudah dilakukan termasuk visi misi program, ada 21 program unggulan yang bersentuhan dengan rakyat, salah satunya KTP sakti terkait satu keluarga satu sarjana, terkait internet gratis untuk siswa, terkait bantuan nutrisi dari mulai pasangan belum menikah, pasangan yang sudah menikah, persiapan hamil, melahirkan, menyusui sampai anak umur 5 tahun bantuan nutrisi. Ini merupakan sebuah bentuk bagaimana program-program itu menyentuh rakyatnya,” jelasnya.