BOGOR, JABAR EKSPRES – Guna mencari solusi terkait dengan persoalan sengketa lahan di Desa Cijeruk, Kabupaten Bogor diadakan pertemuan antara para pengarang dan PT Bahana Sukma Sejahtera (BSS).
Musyawarah yang difasilitasi oleh Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cijeruk , Rabu (20/12) kemarin masih deadlock, belum ada kesepakatan.
Mediasi ini dipimpin Camat Cijeruk Moch. Sobar Mansoer, Kapolsek Cijeruk Kompol Hida Tjahjono, Babinsa mewakili Danramil, dan Kepala Desa Cijeruk Asep Saepul Rohman.
Sedangkan peserta musyawarah adalah warga penggarap, kuasa hukum penggarap dari Sembilan Bintang and Partner, tokoh masyarakat Habib Alwi, serta jajaran manajemen dan kuasa hukum PT BSS.
Camat Cijeruk, Sobar Mansoer mengatakan, pihaknya mengundang para pihak guna memfasilitasi tuntutan dan keinginan penggarap serta penjelasan PT BSS terkait aktivitas dan rencana proyeknya.
BACA JUGA: Lahan Cijeruk Makin Panas, Kini Keberadaan Camat dan Kades Dipertanyakan
“Saya belum lama di sini tapi sudah tidak nyaman bekerja karena sudah menerima somasi dari kuasa hukum penggarap. Makanya saya berharap ada solusi secepatnya. Mengapa musyawarah ini baru dilaksanakan sekarang karena terhalang pergantian camat, dari pihak PT BSS juga terjadi perubahan manajemen,” katanya, Kamis 21 Desember 2023.
Personal berkas surat izin yang sampai saat ini masih belum bisa ditujukan baik oleh pemerintah kecamatan dan PT BSS terus di pertanyakan oleh masyarakat.
“Saya masih berkoordinasi dengan camat lama tentang berkas tersebut. Tapi dia meyakinkan bahwa berkas tersebut ada.
Perizinan sudah cek, sedang berproses di Pemkab Bogor,” ucapnya.
Sementara itu, proses mediasi berlangsung alot. Kuasa hukum penggarap, para penggarap, maupun tokoh masyarakat mempersoalkan aktivitas penataan tanah (cut and fill) yang dilakukan PT BSS yang dinilai tidak menghormati warga dan penggarap.
“Kalau ada penjagaan silakan koordinasi dengan Polsek dan Koramil. Jangan ada premanisme. Tidak ada adabnya. Kami tidak mau ada lagi arogansi,” tegas Habib Alwi.
Penggarap sekaligus mantan Kades Cijeruk, Indra Surkana, mengatakan seharusnya PT BSS mengundang semua pihak untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terbuka.
BACA JUGA: Babak Baru Kisruh Lahan Cijeruk: Penggarap dan PT BSS Bertemu, Forkopimcam Kemana?