Hari Ibu Bukan Mothers Day, Ini Sejarah Singkatnya

JABAR EKSPRES – Hari Ibu bukanlah Mother Day. Itulah yang ditekankan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, dalam sambutan pembuka di Peringatan Hari Ibu, Rabu (20/12).

Jika ditelusuri, Hari Ibu di Indonesia memang kental dengan sejarah. Salah satunya tonggak perjuangan kaum perempuan.

BACA JUGA: Peringatan Hari Ibu ke-95 Jabar Berlangsung Khidmat dan Meriah

Sejarah itu dimulai pada 1928 lalu. Terinspirasi dengan gema Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, para perempuan pergerakan akhirnya menggelar kongres pada 22 Desember. Kongres di Yogyakarta itu jadi kongres perempuan Indonesia pertama.

Salah satu keputusan kongres itu membentuk organisasi federasi mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI). Pada 1929, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).

Pada 1935, Kongres Perempuan Indonesia II digelar di Jakarta. Kongres itu membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia. Termasuk menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa.

BACA JUGA: Viral Pasien Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di RSHS Bandung, Bey Minta Penjelasan dari Pihak Rumah Sakit

Kongrespun berlanjut hingga Kongres ketiga digelar di Bandung pada 1938. Kongres itu meneguhkan 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Keputusan itupun kemudian dikukuhkan oleh pemerintah dengan terbitnya Keputusan Presiden nomor 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959. Pada 1946, Badan kongres yang disepakatai kemudian menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Sampai saat ini KOWANI juga masih berkiprah mengikuti tuntutan zaman. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan