Jelang Pemilihan Presiden 2024, Syarikat Islam Indonesia (SII) Belum Tentukan Sikap, Tapi Sudah Punya Kriteria Capres

Jabar Ekspres – Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia (SII), Muflich Chalif Ibrahim mengatakan, jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 pihaknya masih belum menentukan sikap.

Menurutnya, SII saat ini masih dalam suasana tenang dan tidak terpengaruh oleh pasangan Capres, namun tidak juga netral.

“Kita mendinginkan suasana lah, kita tidak ingin ikut-ikutan itu lah. Tapi tidak dikatakan netral, jika Netral tidak berbuat apa-apa. Kita ingin berperan dengan cara kita. Salah satunya mendinginkan agar suasana tetap terjaga sejuk, damai, rukun, sesama warga negara Indonesia,” ujar Muflich saat ditemui di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (19/12/2023).

Muflich menjelaskan, meskipun tidak netral, pihaknya mempunyai beberapa kriteria Capres yang nantinya akan dipilih pada pilpres mendatang.

Menurutnya kriteria yang paling dicari disini terutama pemimpin yang beriman, bertakwa dan berserah diri serta menyerahkan diri untuk diatur oleh aturan Allah.

BACA JUGA: Anies Baswedan Ungkap Hal Ini untuk Aceh Jika Terpilih Jadi Presiden

“Yang paling berserah diri, yang paling menyerahkan diri untuk diatur oleh aturan Allah. Paling Ridho diatur oleh aturan Allah, yang paling baik keimanannya, yang paling taat. Kemudian juga ke ikhsan nya itu,” katanya.

Selain kriteria tersebut, kata dia pilihan Capresnya ini juga dilihat dari sejauh mana pentingnya kemanfaatan, pengalaman, dan latar belakangnya menjadi pemimpin.

“Semuanya ini memiliki kelebihan dan keunggulan masing-masing. Terpulang kepada hati nurani kita, kita kembalikan kepada saudara-saudara kita,” tuturnya.

Namun, meski saat ini belum menentukan sikap, menurutnya para anggota sendiri sudah mempunyai calon pilihannya sendiri.

Akan tetapi hal tersebut biasanya akan berubah ketika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menjelang pemilihan akan mengeluarkan sikap dan dukungan kepada salah satu capres.

Sehingga saat itu semua anggota yang ada di seluruh Nusantara akan satu komando dan satu kesatuan.

“Tapi tidak sekarang. Menjelang pencoblosan, baru dengan cara kita dengan kode-kode kita, tes, satu kesatuan, satu komando semua ikut. Yang tadinya mendukung nomor ini, bisa berubah itu nanti. Yang tadinya mendukung salah satu nomor, dengan adanya instruksi dari pusat DPP, dengan cara kita, satu kesatuan, insyaallah sama samina waatona,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan